Pages

Wednesday, May 27, 2009

Cerita Liburan (#2 - Shenzhen, China)

Siapa mau keliling dunia dalam sehari?  Dateng deh.. ke Window of the World, Shenzhen, China.

Hari kedua, kami ‘nyebrang’ ke China daratan.  Naik kereta sampai Lou Wu, dapet visa on arrival, dan kami jalan-jalan seharian di Shenzhen.  Kami berkunjung ke museum batu giok (gak pengen beli, mendingan gue beli emas), ke museum sutra (saya gak bisa bedain sutra asli dan sintetis), dan terakhir ke Window of the World.

Di Window of the World, kami keliling dunia dalam sehari.  Pyramid kaca yang aslinya ada di Museum Louvre, Prancis menyambut kami. 

Dalam satu hari, saya berkunjung ke landmark dan tempat2 terkenal di seluruh dunia.  Misalnya, di Eropa… ke Eiffel Tower.

Arc de Triomphe...

Leaning Tower Pisa, London Bridge, Colosseum di Roma, St Peter’s Basilica di Vatikan, Pegunungan Alpen di Swiss, dan Kincir Angin di Belanda.

Terus, ke Sydned Opera House, Angkor Wat Kamboja, dan Sphinx + Pyramid Mesir.

Di tempat ini juga ada area bermain salju.  Iya, bener! Di sana ada arena indoor dimana kita bisa ski dan skating di es.  Jadi berasa ada sensasi main salju di pegunungan Alpen gitu… 

Ada tambahan biaya untuk masuk wahana ini, sudah plus jaket, sarung tangan, dan sepatu.  Foto di atas rada blur, maklum ndeso... gak pernah ketemu salju... tangannya menggigil kedingingan.

Kalo di Jakarta, ini mirip TMII gitu lah.. bedanya, klo TMII miniaturnya indonesa, di Window of the World bikin miniatur bangunan2 terkenal di seluruh dunia.

Buat temen-temen yang ada rencana ke Shenzhen, baiknya pakai travel agent.  Biaya visa on arrival lebih murah, dan terjamin transportasi selama di Shenzhen.  Maklum, saya cuma bisa bahasa indonesia, jawa, dan inggris sedikit.  Jadi di sana sering banget pakai bahasa tarzan akibat keterbatasan saya.  Tawar menawar harga pun pakai kalkulator.. hahaha

(Bersambung)

Cerita Liburan (#1 - Hongkong)

Cuti pertama tahun ini, sejak awal direncanakan ke Hongkong.  Persiapan dibuat sejak bulan February, belum ada issue Swine Flu waktu itu.  Dari peserta awal 5 orang (saya, Amel, Hanna, Sarah, dan Vina) akhirnya tinggal 3 yang pertama yang confirmed ikut.

Perjalanan ini mengambil rute Jakarta-Macau-Hongkong-Macau-Jakarta.  Kenapa begitu?  Ada tawaran tiket murah dari Viva Macau, sayang untuk dilewatin gitu aja… Tapi resiko pergi naik budget air dengan tiket promo salah satunya adalah perubahan jadwal secara tiba-tiba.  Arrrghhh, dan ini yang menimpa saya.  Jadwal terbang saya dimajukan dua hari dari rencana sebelumnya.  Alhamdulillah, pada akhirnya, ini gak jadi masalah… karena majunya ke hari jumat. 

Tiba di Macao, Sabtu dinihari, langsung masuk hotel buat istirahat.  Pagi setelah sarapan, kami check out dan nyebrang ke Hongkong naik TurboJet.

Hari Sabtu, acara pertama ke Sha Tin Disctrict, untuk lihat Ten Thousand Buddhas Monastery.  Ini patung2 bhiksu Budha, kecil2, dicat emas.  Tempatnya tinggi nun jauh di atas bukit.  Belum ada setengah jalan, saya udah gempor.  Amel dan Hanna nunggu di bawah, udah males ngebayangin mesti naik tangga sejauh itu.. J

 

Dari situ, kami ke daerah Kowloon.  Di sana ada Star Avenue, Kowloon Waterfront, Clock Tower, HK Cultural Center, dan Space Museum.  Foto di sebelah kiri ini, berdua sama Hanna, sebelum masuk ke Space Museum.

 

 

 

Star Avenue ini mirip dengan Hollywood Walk of Fame di California sana.  Ada cap tangan artis2 jaman dulu dan sekarang.  Kalau dulu di Hollywood saya sempat berfoto di cap-nya Anthony Hopkins, di Hongkong ini saya ingin berfoto dengan cap tangan Jet Lee.  Huhuhuh tapi saya tidak berhasil menemukannya.  Foto di kanan, berdua sama Amel, di Avenue of Stars.

Acara yang saya tunggu malam adalah Symphony of the Lights, yang mulai jam 8 PM.  Sejak jam 6 sore, sudah banyak orang cari tempat yang paling strategis untuk ambil foto2.  Dan gak salah, sejak sore kami nongkrong di sana, untuk dapat tempat yang bagus.  Sempat ada orang yang mau nyerobot, tapi saya Cuma bilang gini, cari tempat lain…saya udah ada di sini sejak jam 5 sore *padahal boong*

Jam 8 teng, acara dimulai.  Pertunjukan ‘cahaya’ + music ini spektakuler sekali.  Lampu2 berkekuatan ratusan ribu watt dipancarkan dari gedung-gedung pencakar langit di daratan Hongkong, disertai dengan music + narasi.  Ahh, saya gak pandai merangkai kata.  Liat aja foto di kiri ini.  Bagus kan?

Sebelum lanjut ke The Peak, kami makan malam dulu dan mampir ke Clock Tower.  Sampe di sana, saya bilang... hihihi ini mirip Jam Gadang di Bukit Tinggi ya..

Dari Tsin Sha Tsui Waterfront, kami nyebrang ke Central dengan ferry, untuk naik bus yang akan membawa kami ke The Peak.  Perjalanan ke sana, gak kalah seru dan mendebarkan.  Jalanan yang curam dan sempit, plus bus nomer 15 yang ngebut.  Serasa naik bus medan dengan rute ke Kelok 44 di Sumbar sana...  Deg2an!!…

Begitu sampe atas... woooow! Kereeeen...  Terletak di ketinggian lebih dari 300 m dpl, the Peak menyajikan pemandangan kota di waktu malam.  Victoria Harbour, Kowloon dan gedung2 pencakar langit di sekitarnya.  Tadinya saya mau turun naik tram.. tapi antrinya panjang betul....  Akhirnya, saya pulang naik bus no 15 lagi, sambil tetap deg-degan.. :D

(Bersambung)

Tuesday, May 26, 2009

Young n pretty lady wishes to marry

Kemarin seorang kawan mengirimkan tulisan ini.  Katanya sih, kisah nyata.  Gak tau deh, beneran apa kagak.  Selamat baca

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kisah ini adalah kisah nyata karena saya membacanya di majalah Fortune.

Seorang wanita memposting sebuah pertanyaan melalui sebuah forum terkenal dengan bertanya: 

"Apakah yang harus saya lakukan untuk dapat menikah dengan pria kaya?"
 
Saya akan jujur dengan apa yang aku katakan. Usia saya 25 tahun. Saya sangat cantik, bergaya dan memiliki selera yang tinggi. Saya berharap menikah dengan pria kaya dengan penghasilan pertahun $500 ribu (+/-Rp.5,5M) atau lebih.

 
Anda mungkin akan berkata kalau saya termasuk perempuan materialistis, tapi kelompok penghasilan s.d $ 1 juta pun masih termasuk kelas menengah di New York .
 
Permintaan saya tidak setinggi itu. Adakah pria di forum ini yang berpenghasilan $ 500 ribu per tahun? Apakah Anda semua telah menikah? Saya ingin bertanya apa yang harus aku lakukan untuk dapat menikah dengan orang2 seperti Anda?
 
Di antara pria yang telah berpacaran denganku, yang terkaya hanya berpenghasilan $ 250 ribu dan kelihatannya ini batas tertinggi yang pernah saya capai. Jika seseorang ingin pindah ke perumahan mewah di wilayah barat New York City Garden , penghasilan $250 ribu tentu tidak cukup.

Beberapa hal yang ingin saya tanyakan:
 
1.  Dimanakah kebanyakan para pria kaya bertemu & berkumpul? Mohon nama dan alamat bar, restauran dan gym yang sering dikunjungi.
 
2. Rentang usia berapakah yang dapat memenuhi kriteria saya?
 
3. Kenapa wajah istri-istri orang kaya hanya terkesan biasa-biasa saja?
Saya telah bertemu dengan beberapa gadis yang tidak cantik dan menarik, tapi mereka bisa menikah dengan pria kaya.
 
4. Apa pertimbangan Anda dalam menentukan istri dan siapakah yang bisa menjadi pacar Anda?
 
Terus terang, tujuan saya sekarang adalah untuk menikah.


Terimakasih,

Gadis Jelita
 

 


Dan inilah jawaban dari seorang ahli keuangan dari Wall Street Financial
 
Dear Gadis Jelita,
 
Saya membaca email anda dengan sangat antusias. Saya yakin sebenarnya banyak gadis-gadis yang memiliki pertanyaan senada dengan Anda.
 
Ijinkan saya untuk menganalisa situasi Anda dari sudut pandang investor profesional. Penghasilan tahunan saya lebih dari $ 500 ribu yang tentu memenuhi kriteria Anda. Jadi, saya harap setiap orang percaya bahwa jawaban saya cukup kredibel dan tidak membuang waktu.
 
Dari sudut pandang seorang pebisnis, menikah dengan Anda adalah keputusan  yang buruk. 
 
Jawabannya sangat sederhana dan akan saya jelaskan.


Kesampingkan dulu detil-detil yang Anda tanyakan. Sebenarnya apa yang ingin Anda lakukan adalah pertukaran antara "kecantikan" dan "uang".
 
Si A akan menyediakan kecantikan dan si B akan membayar untuk itu.


Kelihatannya adil dan cukup wajar. Tapi ada permasalahan fatal di sini. Kecantikan Anda akan sirna, tapi uang saya tidak akan hilang tanpa alasan yang jelas.

Faktanya adalah penghasilan saya mungkin akan meningkat dari tahun ke tahun. Tapi, Anda tidak akan bertambah cantik tiap tahunnya. Karena itu dari sudut pandang ekonomi:  saya adalah aset yang ter-apresiasi sedangkan Anda adalah aset yang ter-depresiasi.
 
Depresiasi yang Anda alami bukan depresiasi normal, tapi depresiasi eksponensial. Jika hanya ini aset Anda, nilai Anda akan sangat mencemaskan 10 tahun kemudian.
 
Dengan menggunakan istilah yang kami gunakan di Wall Street, setiap perdagangan memiliki sebuah posisi.
 
Berpacaran dengan Anda juga memiliki "posisi perdagangan" .
 
Jika nilai aset yang didagangkan menurun, maka kami akan menjualnya.
 
Bukan ide yang baik untuk mempertahankannya. Begitu juga dengan pernikahan yang Anda inginkan. Saya sangat kejam untuk berkata seperti ini, tapi untuk membuat keputusan bijak, aset yang menurun nilainya akan dijual atau disewa.
 
Pria dengan penghasilan$ 500 ribu tentu bukan orang bodoh. Kami akan berpacaran dengan Anda, tapi tidak akan menikahi Anda.
 
Saran saya lupakan mencari petunjuk bagaimana cara menikahi pria kaya. Usahakan agar Anda dapat membuat diri Anda kaya dengan berpenghasilan $ 500 ribu, lebih berpeluang ketimbang mencari pria kaya yang bodoh.
 
Semoga jawaban saya dapat membantu
 
Tertanda,

 


JP Morgan

Thursday, May 14, 2009

Ngoceh gak penting... antara MLM, product knowledge, dan Susan Bachtiar... :D

Pagi ini terjadi komunikasi antara saya dan neng yanna..ngomongin soal produk perawatan muka.  Maklum perempuan!  Gak bisa jauh ama beginian...

Saya pernah pakai serum AH produk Amway.  Harga sebanding ama kualitas tentu...  cuma karena capek bolak balik ambil barang ke Indosat, saya beralih ke SKII.  Miracle Essence-nya emang luar biasa...  Kagak boong!  1 botol untuk 3 bulan, tiket saya untuk memiliki kulit wajah sehalus dan semulus Susan Bachtiar.. huahahaha

Nah klo serum AH, kira-kira bikin kulit saya 80% halus dan mulus hiahahaha *gimana ngitungnya yak, mesti coba dulu, baru tau rasanya*.  Mayan lah biar gak 100% juga...tapi kan bisa lebih irit.  Dengan pertimbangan ini, saya memutuskan untuk balik lagi pakai serum AH.  Bukan karena saya gak punya duit, tapi lebih karena pelit... hihihi klo gak pelit, kapan gue bisa kaya? *mba Ine, iya beneeer sekarang aku udah jadi cewe matre..huahaha*

Pas memutuskan ganti serum, pas lagi gencarnya teman2 saya promosi Oriflame.  Kok ndilalah yang ada di kepala saya, serum AH itu yaaa produk Oriflame.  Jadi saya join dong...dengan modal Rp 40,000.-  mayan banget, bisa beli produknya dengan diskon anggota sekian persen.  Gitu pikir saya.... 

Jadi niat awal saya join Oriflame, untuk dapet diskon produk dan dapet kursus public speaking gratis dari upline saya, Nana... *haihai sama Nana

Nah, kebodohan saya terungkap pagi ini.  Miracle water saya tinggal sedikit dan saya mau balik beli serum AH.  Ngobrol2 ama neng yanna, si eneng bilang klo serum AH itu produk Artistry - Amway, bukan Oriflame. Hahaha bodohnya saya!!  Tapi kebodohan ini menyadarkan saya untuk mempelajari kembali produk2 Oriflame.  Gimana saya bisa jualan kalo saya gak kenal produknya?  Tak kenal maka tak sayang, kan?  *kok gue kebayang si Ori dan Sukri yang kasih untung >10% p.a...*

Enggak, saya ngga nyesel join Oriflame.  Kalo saya belom punya donlen atau belum ada belanjaan, itu karena sekarang ini saya lagi konsen ama bisnis lain yang bonusnya bisa buat beli rumah...  iya beneran!! Rumah, tapi tipe apa dulu dan di mana? RSS di ujung berung aja mah bisa laaah... Huahahaha !! 

Jadi, sebelum mulai jualan, saya mau pelajari katalog produknya dulu. Tunggu aja, liat belanjaan saya bulan depan.  Nana, sabar ya say..  Maafkan donlen-mu yang malas ini

Saya ngilang dulu ya, seminggu aja... Onlen lagi tgl 22 May.  Wassalam..