Waktu ulang tahun bulan Oktober lalu, saya bikin acara syukuran dan santunan kecil-kecilan. Bikin nasi kuning dalam box, terus panggil anak yatim & dhuafa sekitar komplek. Saya juga nyiapin angpau.. isinya gak seberapa, yang penting happy bisa bagi-bagi.
Sewaktu menyiapkan acara ini, Yanti ART ibu saya terlihat semangat sekali. Gak sekali dua kali, Yanti tanya ibu,"Bu, kalau orang miskin mau sedekah boleh gak?" Tentu saja ibu jawab,"Gak ada batasan kaya miskin untuk bersedekah, yang penting ikhlas."
Spontan Yanti bilang ke ibu,"Bu, ulang tahun saya bulan depan. Saya pesan nasi kuning ya bu. Seratus ribu dapat berapa kotak? Saya mau bagi-bagi buat teman dan tetangga ceceu saya"
Boooo, mak nyus hati ini dengernya. Saya malu sama Yanti. Dengan segala keterbatasannya, dia masih semangat ingin berbagi.
Oh iya, Ceceu atau kakak-nya tinggal di rumah petakan di luar komplek rumah Ibu. Yanti sering main ke sana kalau dia ambil hari libur. Yaaa, Yanti punya jatah hari libur lho.. kan dia karyawan, yang punya hak cuti tahunan
Jumat, 11 November, Yanti ulang tahun, hari Sabtu kemarin kami kerja bakti. Saya buat kue, tiga lapis sponge coklat, dihias rose bouqouet, dan dikasih pager coklat. Sewaktu mewarnai butter cream, ada insiden kecil Saya pakai pewarna water base, walhasil jadinya jelek. Ya iya lah, minyak gak mungkin campur sama air. Tapi tetep bagus kok.
Ibu juga sibuk bikin nasi kuning dan lauk pauknya untuk dibuat nasi kotak. Jadi, rencananya, sore setelah Ashar, Yanti akan bagi-bagi kue dan nasi kuningnya untuk teman-teman dan sodara. Sewaktu serah terima nasi box dan kue, dia kasih uang seratus ribu buat ibu, sama ibu dibalikin lagi. Ibu bilang,"Udah kamu simpan aja, katanya mau beli kambing buat qurban tahun depan"
Ya, Yanti sempat mengucapkan niatnya untuk berqurban tahun depan. Ini mengingatkan saya pada cerita Yu Timah, orang miskin yang berqurban.
Ahhh, pagi-pagi, bikin tulisan ini jadi pengen mewek... Inget Yanti, inget Ibu... Saya banyak belajar dari mereka berdua, tentang arti berbagi, juga keikhlasan.
Note: saya lupa ambil foto Yanti. Nanti menyusul yes...
hbd buat yanti..,
ReplyDeletecantiknya...
ReplyDeletebunga di kue dan yanti tentunya :)
Ih mbak yanti ultah...eh, mbak yanti bikin Kezia iri lho...karena bisa tiap saat main sama onyon dan iput ...
ReplyDeletesalut buat yanti dg smangat berbagi nya...
ReplyDeletekue nya cantik bangeeetttt
Dari penampakan fotonya, yang dimaksud jelek apakah berbintik bintik?
ReplyDeleteKembangnya cantik. Luwes Ning.
Yanti yang cantik hatinya. Nining dan ibu juga.
ReplyDeleteNing, nasi kuning kotaknya diisi apa saja?
thanks sharingnya ya mba ning. aku juga belajar dr sharing ini.
ReplyDeletenanti disampein, ya mbak...
ReplyDeletewarna kembangnya pisah ri.. :(
ReplyDeletekata Yanti, kapan kezia & kevin main lagi?
ReplyDeleteiya mbak, bintik-bintik itu karena warna yang gak mau campur. Aku pakai water base untuk butter cream.. wkwkwkw
ReplyDeletecakep yo kembangnya? udah lama gak bikin rose padahal.. hihih lumayan lah
standar lah mbak, nasi ayam goreng, telor dadar rawis, kering tempe, emping, dan timun...
ReplyDeletemau pesan juga po? hihihi
sama2 ya... terus dan teruuusss belajar..
ReplyDeletemaunya sih. Lagi males masak, tapi gak ada yang jual nasi kuning. hehehehehe...
ReplyDeleteDadi tonggoku po?
Belajar banyak jg dari yanti, nining dan ibu :)
ReplyDeleteSemoga berlimpah pahala, aamiin!
Pengen peluk Yanti ...
ReplyDeleteAku gelem wis, mb ...
ReplyDelete*halagh, ra' ditawari tapi ndaptar (nganggo P)*
mbak, piye carane itu bikin mawar mekrok cakep gitu, pake' spuit bikin mahkota bunga satu-satu ya ?
ReplyDeletembayangin bikin daun2an yg kecil2 itu, kok bisa rapi gak belepotan gitu tho mbak ....*namanya juga tukang kue*
luar biasa mbak Yanti ini, orang berlebih selalu merasa kekurangan, orang kekurangan merasa kaya...
ReplyDeleteiya mbak.. padahal dia bukan orang yang berlebih yah...
ReplyDeletemau? sini pindahan..
ReplyDeleteaku daftar jadi tetangga vina.. biar cepet ketularan langsing hehehe
ReplyDeleteAmin amin YRA
ReplyDeletenanti disampein ya... :)
ReplyDeleteini ada videonya...
ReplyDeleteiya mbah.. makanya disayang sama ibuku.. hehehhe kata ibu, ART spt dia mesti dipelihara.. halah dipelihara bahasanya..
ReplyDeletetrus naruhnya di atas cake gimana mbak ? apalagi kalau mawarnya deket2an gitu, apa gak senggol2an ? :)
ReplyDeletehahahahaha ...
ReplyDeletenanti bakal banyak terjadi food trafficking.
Nining aja yang kesini.
ReplyDeleteikut nungguin jawabannya. Ya, walaupun enggak demen menghias cake tapi ngeliat cake yang cakep2 berhias bunga penasaran juga gimana bikinnya. Lebih suka cake yang dihias pake spuit ketimbang fondant. Lebih susah spuit ya Ning ketimbang fondant?
ReplyDeletetetep keren warna mawarnya...hehehe...
ReplyDeleteNing suka banget sih bikin gw mewek.... Ayo tanggung jawab :p
ReplyDeletemawar yang udah jadi, aku simpan dulu dalam kulkas, jadi keras. terus naruhnya di atas cake pake gunting kecil, aku sebutnya gunting mawar.
ReplyDeletepake gunting apa aja bisa kok.. :)
udah dijawab yaaa :p
ReplyDeleteuntuk hias kue, aku suka keduanya.. klo susahnya, menurut aku susah butter cream... :p
masa si makk? *gak percaya dibilang bagus sama suhu*
ReplyDeletecup cup.. sinih dielap air matanya.. :p
ReplyDeleteSemangat berkurban Yu Timah dan Yanti memang patut ditiru.
ReplyDeleteKalau yang berkelebihan berkurban tetap masih banyak simpanan tabungan, sementara orang seperti Yu Timah, justru tabungannya hanya pas untuk membeli seekor kambing, tapi tetap ikhlas berkurban. Sebenar-benar ikhlas, mencontoh keikhlasan Nabi Ibrahim yang mengikhlaskan Ismail anak satu2nya yang sudah lama diharapkan kelahirannya.
huuaaahhh sini deh yanti.. ku pelukpeluk.. semoga bisa kurban kambing ya taon depan..
ReplyDeleteSubhanallah...
ReplyDeleteYanti perlu kami tiru...
Terima kasih sudah berbagi kisah tentang Yanti di sini ya Mbak sayang :-)
*cari2 tisu karena haru*
Hooo, ini tho alat-alatnya, banyak juga ya!
ReplyDeleteCkckck...
Namanya apa aja ini, Mbak?
*mau berguru*
Kuenya cantik, malah buttercream-nya kayak ada warna gradasinya gitu :-D
ReplyDelete