Pages

Sunday, November 15, 2009

Sholat Khusyu itu Mudah

Kalimat di atas berulang kali diucapkan oleh. Ustad Ansufri Idrus Sambo.  Kemudian beliau meminta kami semua untuk mencatat dalam hati masing-masing… berapa lama waktu yang kami butuhkan tiapkali melakukan ibadah sholat?  5 menit? 10 menit?

Kata-kata berikutnya membuat saya berpikir… kenapa waktu saya untuk berdoa setelah sholat lebih panjang dibanding waktu sholat saya sendiri?  Padahal sholat itu hakikatnya adalah perjumpaan dan bentuk komunikasi kita kepadaNya.  Komunikasi sebagai ungkapan syukur ataupun berisi permintaan /permohonan.

Berapa banyak dari kita yang sholat di waktu jeda iklan di tivi?  Berapa banyak dari kita yang ingin cepat-cepat menyelesaikan sholat supaya tidak terjebak macet?  Berapa banyak dari kita yang sholat tapi pikiran malah sibuk menghitung berapa bonus yang didapat tahun ini…  Astaghfirullah!  Itu semua saya pernah lakukan dan saya malu… benar-benar malu kepada Allah yang senantiasa melimpahi saya dengan cintaNYA walaupun seringkali saya lalai…

Awalnya saya ragu untuk ikut pelatihan ‘Sholat Khusyu itu Mudah’.  Menurut saya, khusyu itu datangnya dari hati dan tidak perlu ikut pelatihan macam itu untuk bisa mendapatkan sholat yang khusyu.  Akan tetapi… sekarang saya bersyukur, saya memutuskan untuk datang ke acara itu.  Karena memang betul, sholat khusyu itu mudah.  Yang penting ada niat untuk mau sholat khusyu,yakinkan dalam hati bahwa sholat khusyu itu mudah dan terus berlatih untuk bisa khusyu.

Beberapa hal penting yang saya dapatkan dan ingat kembali dari pelatihan itu adalah:

·         Ucapkan bacaan sholat dengan jelas dan benar karena Allah dan para malaikatNYA mendengarkan dan memperhatikan bacaan sholat kita

·         Ucapkan bacaan sholat dengan lembut dan perlahan-lahan untuk bisa didengar oleh telinga kita sendiri

·         Latihan hati berbicara kepada Allah dengan cara menterjemahkan bacaan sholat dengan bahasa terjemahan komunikasi/dialog sehingga terasa Allah hadir (dekat) dengan hati kita

·         Mengulang-ulang bacaan beserta makna (contohnya, bacaan tasbih waktu ruku’ dan sujud lebih dari 3x)

·         Curhat (menjabarkan makna bacaan-bacaan sholat, khususnya pada bacaan duduk diantara 2 sujud & bacaan sujud) sesuai dengan masalah yang dihadapi atau harapan-harapan yang ingin dikabulkan

Sunday, November 8, 2009

Seminggu di Yogya

Hola!

Saya datang lagi.  Seminggu lalu saya ada di Yogya, untuk ikutan training yang awalnya saya daftar karena iseng belaka. Alhamdulillah, rejeki bagus… selesai operasi gigi, disuruh refreshing ke Yogya.  Saya gak pernah bosan ke Yogya.  Pernah saya tinggal selama dua minggu di sana, cuma untuk makan, tidur, jalan-jalan dan leyeh-leyeh

Kali ini, saya ajak Ibu dan Tante Hani.  Berangkat tgl 1 Nov, naik GA210, pulang tgl 7 Nov naik GA207.  Tante hani dengan noraknya bilang gini: “gila lu ye, ningnong….. gue sering banget ke yogya, tapi gak pernah naik GA.. mana nginep di Melia Purosani pula….emang service memuaskan banget deh ‘anak tiri’ gue yang satu ini” huahahaha

Thanks to C*****n, yang uda mau bayarin tiket pesawat dan hotel saya …  Emang servisnya memuaskan banget.  Kalo kata Ina, dipecatpun tak mau aku keluar dari C*****n 

Seminggu di Yogya, dikasih transport dan hotel enak, bikin saya kalap.  Kalap makan-makan, belanja-belanja, dan jalan-jalan.  Tak terkecuali, ibu + tante Hani…yang sehari bisa dua kali pelesir ke pasar Bringharjo  

Senin sampai kamis, saya ikut training.  Peserta training berasal dari berbagai latar belakang di industry migas.  Ada yang dari technical, planning, finance, dan operation.  Buat saya sendiri, materi training tidak benar-benar baru.  Keuntungan yang saya dapat adalah refreshed my brain and heart and my soul hahaha lebay…

Tiap sore selesai training, kami bertiga jalan ke malioboro.  Acaranya makan pempek Ny. Kamto.  Walaupun saya sudah pernah ke Palembang dan icipin pempek asli, lidah saya lebih cocok dengan pempek Ny. Kamto.  Lokasinya, terletak di belakang toserba RAMAI.  Selesai makan pempek, kami ke Mirota.  Cuci mata sambil pegang dompet kuat-kuat J J  Menjelang magrib, kami pulang jalan kaki ke hotel, buat mandi dan sholat.   

Malam hari, kami keluar lagi untuk makan malam.  Favorit kami adalah gudeg di depan pasar.  Penjualnya pakai gerobak, dan ada tempat untuk lesehan di sebelahnya.  Selain gudeg dan pelengkapnya (ayam suwir, telor, sambel goring krecek), di sini dijual juga sambel goreng jengkol (cihuiiiii), oseng-oseng mercon, dan oseng kikil.  Ketiganya secara bergantian jadi menu makan malam saya selama di Yogya.  Tentu saja saya tidak melupakan mie godog Yogya.  Kali ini saya pindah tempat di Bakmi Pele (dekat kraton) atau sekitaran malioboro.

Hari jumat, EO training mengadakan acara ke Candi Borobudur, Kali Urang, dan pusat oleh2 di Pathuk.  Gak ketinggalan dua orang emak-emak ikutan acara tour ini. 

Candi Borobudur sekarang terlihat lebih rapid an bersih sejak terakhir saya ke sana.  Penjual barang dan makanan hanya dibatasi sampai pagar sebelum pintu masuk.  Tidak terlihat lagi para penjual di pelataran bawah sekitar candi. 

Di bawah ini, foto sebagian peserta training + dua emak-emak bodyguard saya  

Di sebelah saya, foto stupa yang selamat dari terror bom beberapa tahun lalu. 

Arca di dalamnya bernama Kuntobimo.  Pssst, saya berhasil menyentuh arca itu lho…ada tekniknya sih…sudah didemokan oleh guidenya. 

 

 

Ini foto saya dengan emak.  Liat, emak gue awet muda kan? Hihihihi

Dari Borobudur kami meluncur ke Kali Urang.  Tidak lupa mampir makan siang mangut ikan nila dan belanja salak pondoh di kebunnya. 

Di Kali Urang, kami masuk ke museum Ullen Sentalu (Museum Budaya Yogya).  Museum ini diresmikan tahun 2002 (?), berisi sejarah dan asal muasal keraton kesultanan Yogya, sejak jaman Panembahan Senopati diikuti perjanjian Gianti yang memecah Kerajaan Mataram menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.  Museum ini juga menyimpan berbagai koleksi kain batik, baju-baju adat, foto-foto, dan surat-surat .  Kunjungan diakhiri dengan minum wedang hangat yang terbuat dari jahe, kencur, gula merah, daun jeruk, cengkeh dll.  Hmmm, nikmat….

Terakhir, belanja oleh-oleh di Pathuk.  Kami dibawa langsung ke pabrik Bapia Pathuk 25.  Huhuhu batere kamera saya habis, jadi saya tidak bisa mendokumentasikan para pekerja pabrik Bapia in action.

Yogya, memang berhati nyaman…  bikin hati tentram…  saya ingin liburan ke sana lagi… kotanya ngangeni…makanannya juga… Tapi tadi pagi, saya timbang badan… seminggu di yogya, berat badan naik 3kg!!  Waduuuh, payah!!