Pages

Sunday, November 13, 2011

Belajar Berbagi dari Yanti the ART.

Waktu ulang tahun bulan Oktober lalu, saya bikin acara syukuran  dan santunan kecil-kecilan.  Bikin nasi kuning dalam box, terus panggil anak yatim & dhuafa sekitar komplek.  Saya juga nyiapin angpau.. isinya gak seberapa, yang penting happy bisa bagi-bagi.

Sewaktu menyiapkan acara ini, Yanti ART ibu saya terlihat semangat sekali.  Gak sekali dua kali, Yanti tanya ibu,"Bu, kalau orang miskin mau sedekah boleh gak?"  Tentu saja ibu jawab,"Gak ada batasan kaya miskin untuk bersedekah, yang penting ikhlas."

Spontan Yanti bilang ke ibu,"Bu, ulang tahun saya bulan depan.  Saya pesan nasi kuning ya bu.  Seratus ribu dapat berapa kotak?  Saya mau bagi-bagi buat teman dan tetangga ceceu saya" 

Boooo, mak nyus hati ini dengernya.  Saya malu sama Yanti.  Dengan segala keterbatasannya, dia masih semangat ingin berbagi.

Oh iya, Ceceu atau kakak-nya tinggal di rumah petakan di luar komplek rumah Ibu.  Yanti sering main ke sana kalau dia ambil hari libur.  Yaaa, Yanti punya jatah hari libur lho.. kan dia karyawan, yang punya hak cuti tahunan

Jumat, 11 November, Yanti ulang tahun, hari Sabtu kemarin kami kerja bakti.  Saya buat kue, tiga lapis sponge coklat, dihias rose bouqouet, dan dikasih pager coklat.  Sewaktu mewarnai butter cream, ada insiden kecil  Saya pakai pewarna water base, walhasil jadinya jelek.  Ya iya lah, minyak gak mungkin campur sama air.  Tapi tetep bagus kok.

Rose Bouquet Cake - Yanti #1

Ibu juga sibuk bikin nasi kuning dan lauk pauknya untuk dibuat nasi kotak.  Jadi, rencananya, sore setelah Ashar, Yanti akan bagi-bagi kue dan nasi kuningnya untuk teman-teman dan sodara.  Sewaktu serah terima nasi box dan kue, dia kasih uang seratus ribu buat ibu, sama ibu dibalikin lagi.  Ibu bilang,"Udah kamu simpan aja, katanya mau beli kambing buat qurban tahun depan"

Ya, Yanti sempat mengucapkan niatnya untuk berqurban tahun depan.  Ini mengingatkan saya pada cerita Yu Timah, orang miskin yang berqurban.

Ahhh, pagi-pagi, bikin tulisan ini jadi pengen mewek... Inget Yanti, inget Ibu... Saya banyak belajar dari mereka berdua, tentang arti berbagi, juga keikhlasan.

Note: saya lupa ambil foto Yanti.  Nanti menyusul yes...

Thursday, November 3, 2011

Terharu Tiap Dengar dan Baca Berita ttg Ibadah Haji..

Ya, pagi ini baca di kompas.com tentang ibadah haji.  Sebagaimana diketahui hari ini, jemaah haji dari seluruh dunia akan berangkat menuju Arafah, untuk melaksanakan wukuf esok hari.  Wukuf di Arafah ini sendiri merupakan puncak atau inti dari seluruh rangkaian ibadah haji.  Bahkan Rasulullah pernah menegaskan: ''Al-Hajj 'Arafah'', haji adalah Arafah. (HR. Ahmad dan Ashhab al-Sunan).

Nah, perasaan saya ini selalu terharu biru, gak karuan, tiap kali membaca berita tentang perjalanan ibadah haji.  Rindu untuk menyapa dan berkunjung ke Baitullah lagi, dan biasanya air mata saya langsung mengalir tanpa saya sadari.  Bukan lebay, tapi yah memang perjalanan haji itu adalah pengalaman spiritual paling luar biasa yang pernah saya alami.

Tahun 2008, saya berkesempatan menunaikan ibadah haji bersama ibunda.  Buat saya yang pertama, buat ibu yang kedua -setelah tahun 2003 berdua dengan alm. Bapak.  Perjalanan itu menguatkan hubungan kami yang sebelumnya memang sudah kuat. 

Masjid Harom

Di sana, terasa sekali bahwa kita betul-betul manusia yang tidak ada apa-apanya di hadapan Allah.  Padahal sering kali sebagai manusia kita merasa kuat, sombong, dan takabur.  Di sana, saya melihat dengan mata kepala sendiri, betapa seorang nenek berumur 78 tahun berjalan dengan gagah, sehat, dan lupa pada penyakit rematiknya.  Subhanallah... 

Tapi saya juga lihat sepasang suami istri yang bertengkar (orang Indonesia) di pelataran Kabah, setelah selesai tawaf.  Ah, sayang sekali tempat suci itu dikotori oleh umpatan dan sumpah serapahnya.  Ibu langsung mendekati mereka dan minta mereka berdua untuk segera istighfar, segera berwudhu, dan saling minta maaf. 

Ka'bah

Ada seorang bapak dalam rombongan kami yang pensiunan tentara. Menurut Bapak ini, perjalanan haji adalah seperti perang.  Bahkan lebih berat dari perang yang sesungguhnya.  Beliau bilang, sewaktu perang di Timor-Tmur, dia tau siapa musuh, dan siapa yang harus dia lawan.  Sedangkan selama haji, musuhnya adalah diri sendiri.  Setan dan hawa napsu yang datangnya dari dalam hati, itulah perang yang harus di lawan.  Makanan belum datang, ngomel.  Antri kamar mandi, ngomel. Bahkan ada yang pingsan di dalam lift karena tidak mau menunggu lift berikutnya dan memaksakan masuk dalam lift yang sudah penuh.

Muzdalifah

Yah, betul sekali kata alm. mutawwif saya (Al-Fatihah buat beliau).  Sebaik-baiknya bekal untuk berhaji adalah ilmu -supaya bisa melaksanakan rangkaian dan tata cara haji sebaik-baiknya sesuai cara Rasullullah, juga bekal sabar sebanyak-banyaknya.

Saya menjalankan ibadah haji dengan lancar, hati lapang, tenang, dan tidak meninggalkan hutang.  Tidak ada beban.  Ringan sekali langkah saya.  Alhamdulillah.  Saya bahagia.  Buat saya, ibadah haji itu merupakan perjamuan terbesar yang pernah saya hadiri.  Saya menjadi tamu Allah, seperti jutaan manusia lain yang berniat semata-mata karena Allah, untuk mendapat haji mabrur.

Oh iya, saya sedang tunggu telpon pak Udjang dari sana.  Waktu masih di Madinah, beliau nelpon. Mau ke Mekkah, beliau nelpon.  Jadi wajar dong, sekarang menjelang keberangkatan ke Arafah kalau saya tunggu telponnya :)

Melalui rejeki yang Allah berikan lewat saya, pak Udjang ini adalah jamaah ketiga yang saya berangkatkan sejak tahun 2009.  Saya bukan riya, tapi saya cuma ingin berbagi kebahagiaan untuk orang lain, dengan menjadi tamu Allah.  Dan saya percaya, saya gak akan jatuh 'miskin' dengan bersedekah menghajikan satu orang per tahun.  Balasan Allah sendiri berlipat-lipat ganda.  Alhamdulillah.

Buat teman yang belum berhaji, segeralah berhaji selagi muda.  Karena haji itu berat, sodara-sodara.  Semoga Allah meringankan langkahnya, melapangkan rejekinya, dan memudahkan segala urusannya.  Amin

"Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan" (QS: Ar-Rahman)

Mau Ke Sini Nih... Kiluan Dolphin, Lampung

Bulan depan, masih lama ya...

tapi I am so excited... gak sabar rasanya...

Sudah terbayang serunya berenang dengan dolphin...

Asyiknya snorkeling...

Enaknya makan ikan bakar yang segaar...

Apalagi tempatnya dekat dari Jakarta. 

Tiket pesawat sudah dapat.

Penginapan sudah ada.

Teman jalan sudah ada.

Yak, sekarang mari dinikmati dulu poto-potonya di sini ya..

 

"Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan"  (QS: Ar-Rahman)

 

Photo courtesy of Citra alias @mamahabib