Pages

Monday, May 14, 2007

Kerja atau Wisata Makan-makan? (Bagian 5)

Hari pertama dan malam ke dua di balikpapan..  Saya gak akan cerita ttg kerjaan, karena semua berjalan lancar. 'murid'nya pinter2, dan nurut2... kecuali untuk sesi sore hari, dimana yang hadir kok ya pada ngeyel. Itu tools kan given, standard-nya kumpeni.. ya dipakai lah!  Jangan protes ama gue hehehehe... Nanti bakal kerasa gunanya kalau dapet international assignment!  Jadi, jangan kebanyakan protes ya...


Untuk menghibur diri dari kepenatan kerja hari itu, kami merencanakan makan malam di restoran 'Dynasty'.  Mba Estherlita rekomen, kalau resto itu makanannya enak terutama cumi singapurnya.


Bertiga, kami (aku, mba Fifi, Victor -sepupu mba Fifi) pesan makanan berikut ini:  3 jenis sup untuk 3 orang (2 sup kepiting asparagus dan 1 sup kepiting jagung), mie goreng, puyung hai, cumi singapur, dan kerapu masak taosi.  Minumannya juice nangka (kata Victor enak!), teh cina, dan jeruk panas.


Gilingan padi! Kami semua terkejut ketika pesanan itu datang.  Meja kami langsung penuh!  Menurut waiternya, semua pesanan itu cukup untuk 5 orang... Hahahahha belum tau dia!  Badan kami boleh kecil tapi kapasitas besar...


Pertama, kami makan supnya.  Hangat, legit, dan kepitingnya generous banget!  Bukan cuma basa-basi 1 atau 2 suir, tetapi tiap sendokan selalu penuh oleh daging kepiting.  Selanjutnya saya makan mie goreng, sambil 'ngemil' cumi singapur.  Mie gorengnya enak (buatku cuma ada enak dan enak sekali), lebih enak dari mie goreng di resto tempat kami makan di Yogya.  Yang unik adalah cumi singapurnya.  Cumi yang sudah dipotong-potong, digoreng sampai kering dan renyah.  Kemudian dimasak dengan saus sejenis asam manis.  Tapi, pemberian saus ini tidak membuat cumi goreng berkurang renyahnya.  Ponten 8 buat cuminya.


Puyung hai-nya? maaak, surga dunia!  Gembung oleh isian daging kepiting.  Telor yang dipakai sepertinya telor bebek, karena tidak kempes setelah digoreng.  Ini puyung hai paling enak yang pernah aku makan!  Bener deh...


Kerapunya... ini dia!  Kalau di jakarta, ikan kerapu cukup mahal harganya.  Tapi di sini, kami bisa makan kerapu seberat 600 gram, seharga Rp 35,000.  Daging ikannya begitu lembut dan juicy.  Terasa banget, aroma kesegaran ikan kerapu itu!  Saosnya enak dan gak pelit bumbu.


Total jendral, makan malam kami itu begitu menyenangkan.  Enak dan harganya terjangkau.  Rp 178,000 buat semua... 


Next trip, aku pasti ke sana... Rencanaku, mau makan steamboat-nya

Sunday, May 13, 2007

Kerja atau Wisata Makan-makan? (Bagian 4)


Lagi nih... Bisnis trip ke Balikpapan, rabu malam.  Badan terasa penat begitu turun dari pesawat. Maklum, hari sudah malam... hujan turun rintik-rintik dan udara terasa dingin. 


Makan malam di pesawat?  Kurang dong... ya kurang nikmat, juga kurang banyak! hahahaha  Maka saya dan mba Fifi memutuskan untuk cari makanan yang hangat dan pedas...


Dari airport kami langsung menuju Pasar Klandasan, untuk makan Coto Makasar.  Di sana kami memilih kedai yang paling ramai, yang menurut driver kami cotonya paling enak. 



Pesan 2 porsi coto campur yang full jeroan, full lemak & kolesterol.   Ketupat sudah disediakan dimeja, silakan diambil nanti dihitung habis berapa bungkusnya di kasir.  Minumnya, es jeruk & teh panas. 


Secara umum, rasanya biasa saja...  kurang menyengat bumbunya.. atau memang begitu ya rasa coto makasar?  Habisnya Rp 20,000 buat semua.  Murah kan?


Nantikan cerita kerja dan makan2 saya berikutnya

Sunday, May 6, 2007

Terampil Membuat Cake & Pastry

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Cooking, Food & Wine
Author:YasaBoga, PT Gramedia Pustaka Utama
Ini sebenernya titipan Yanna yang nagih gue terus..., mana sih buku andelan elo neng...

Nah, ini dia penampakan buku andalan gue. Aku punya buku itu kalo nggak salah sejak taun 2001 lho... udah lama juga ya?

Isinya komplit, tentang aneka cake & pastry.. butter cake, spongecake, chiffon cake, lapis legit, soes, pie, puff pastry... disertai contoh kue 'turunannya'. Cara pembuatannya pun komplit, dengan aneka tips dan kunci suksesnya. Pssst, ada bagian cake decoratingnya juga lho...

Jadi, buku ini cocok buat siapa aja, baik yang masih pemula maupunya yang udah mahir, dibidang perkuehan. Sok atuh dibeli... cocok jadi buku andalan! *bukan sales PT Gramedia*

Saturday, May 5, 2007

Kerja atau Wisata Makan-makan? (Bag. 3)

Malam terakhir di Balikpapan… Rencana awal, kami pergi ke Kepiting Kenari.  Dine in & take away J J J  Sampai sana?  Whuaaaaa nangis dan gondok lagi 5 kg!  Tutup neeekkk!  Kami tiba di sana jam 19:30, tapi warung itu sudah tutup…  Kemungkinannya, tutup karena tidak ada supply kepiting dari Tarakan, atau tutup karena kepiting jatah hari itu sudah habis.  Driver mencoba menghibur kami yang kecewa dengan membawa kami ke Kepiting Tambora.  Di sana, kami Cuma pesan untuk di bawa ke Jakarta.  Bocoran dari Hendro, yang enak di Kepiting Tambora adalah kepiting saos padang, atau di resto itu dikasih nama kepiting saos tambora.


Untuk makan malam, kami sepakat untuk pergi ke warung Rudy dan makan mantau goreng di sanaPak Arsyad, driver kami bercerita.  Rudy dulunya merupakan koki di hotel Blue Sky.  Kemudian dia mengundurkan diri dan buka warung sendiri.  Warungnya terletak tidak jauh dari hotel Blue Sky.  Lurus terus dan ambil belokan pertama.  Namanya Depot Simpang 4.  Kesan pertama, ramai, enak, dan murah!  Terlihat dari deretan mobil dan motor yang parkir di depan warung itu.  Bangunannya berupa ruko, bagian bawah warung makan, dan bagian atasnya rumah tinggal.  Bagian depan dipakai untuk mamasak dan meracik, di tengah ke belakang, jejeran bangku dan meja makan yang tampak penuh sesak.  Kami beruntung, ada dua kursi di bagian pojok untuk aku & mba Fifi.  Pak Arsyad tidak mau ikut serta… mungkin sudah terlalu sering dia makan di sana.. aah, entahlah! J


Untuk mendapatkan buku menu, kami harus menunggu.  Ramai, jadi untuk orderpun kami antri!  Melihat-lihat buku menu, kami bingung…karena pilihan menu yang sangat beragam.  Kami pasti akan pesan mantau goreng, tapi lauk dan sayurnya apa?  Tiba-tiba kami melihat tulisan ‘MJG’…  Oh my God!  I’ve been blessedMJG = menjangan!  Pernah sewaktu dulu menginap di Blue Sky, saya pesan steak menjangan dan roti mantau.  Teringat lagi kalau Rudy dulu merupakan koki di Blue Sky, maka kami pun pesan Menjangan Masak Cabai Kering dan Buncis Sichuan.  Alamak… lama kali kami menunggu!  Tapi semua itu terbayar dengan kenikmatan makan malam kami yang luar biasa J


Mantau goreng yang kering di luar lembut di dalam… dipadu dengan Menjangan masak cabai kering yang legit dan empuk, plus buncis Sichuan yang mak nyusss kriuk-kriuk dengan daging ayam cincang & sentuhan ebi yang sedep.  Enakkkk… mantappp!  Saya pasti akan kembali ke sini.. J  Makan enak, harga murah!  Siapa yang ngga mau datang ke sana? huaahahhaha  Total Rp 61,000 buat berdua!!

Kerja atau Wisata Makan-makan? (Bag. 2)


Hari kedua, kami dapat rekomendasi dari kawan di kantor Balikpapan, untuk makan siang di Rumah Makan Seasik.  Awalnya, saya kira RM ini bernama Sisik.  Untungnya bukan Seasick ya hehehehe


Rumah makan ini terletak di Balikpapan baru, dengan makanan khasnya Bandeng bakar tanpa duri.  Bangunannya cantik dan bersih karena masih baru.  Beberapa gazebo tempat makan mengelilingi kolam ikan yang ada patung ikan pesut di tengahnya.  Cantik dan sejuk di mata…


Semangat kami langsung surut, karena sejak awal diberitahu, bandengnya belum datang.  Wah, sudah jauh-jauh kami kemari…gak dapat hidangan khasnya!  Kuciwa deh gueee…L L L


Untung menghibur diri, kami sepakat memesan sup kerang.  Eh…kuciwa lagi untuk kedua kalinya!  Kerangnya tidak ada!  Gubraaakkk, terus yang ada di sini apa mbak?  *gondok tiga perempat* 


Udang, cumi, kepiting, ikan, ayam….?  Hhhhmmm, Udang Seasik, Cumi Goreng Tepung, dan Terong goreng jadi pilihan kami.  Seperti malam sebelumnya, aneka sambal datang lebih dulu.  Kali ini Cuma tiga macam, dabu-dabu lilang, sambal bajak, dan sambal mangga.


Udang Seasik, penampakannya mirip dengan udang asam manis.  Tapi saosnya berwarna lebih pekat, dan rasanya dominan manis.  Ada rasa-rasa seperti gula jawa di sana.  Ponten tujuh aja lah… Cumi goreng tepungnya?  Huaaaaaa, overcooked!  Alot dan tepungnya betul-betul tipis dan basa-basi…  L L  *mewek lagi*   However, terong gorengnya cukup menghibur dan tidak terlalu mengecewakan.  Total yang kami habiskan siang itu Rp 78,000.  Gak terlalu mahal lah untuk kelas restoran seperti itu.  Kami kembali ke kantor dengan perut kenyang tapi hati tidak terlalu senang.


Nantikan cerita kerja & wisata makan-makan saya berikutnya!

Kerja atau Wisata Makan-makan? (Bagian 1)

Minggu kemarin, aku dapat assignment untuk kasih training suatu modul di Balikpapan.  Ceileeee, nggak gitu deh persisnya.  Aku assist mba Fifi untuk kasih training (for the trainers) Petroleum Economics Analysis and Financial Tools yang akan dipakai untuk Business Plan 2008-2010.


Judulnya memang kerja kerja, tapi sejak sebelum berangkat kami sudah rencana untuk cari makanan enak di kota Balikpapan.  Makan malam hari pertama, kami pergi ke Rumah Makan Pantai Monumen.  Orang sana bilang, daerah Tiptop.  Di sana banyak pilihan rumah makan di tepi pantai.  Hendro (kawan di Duri) yang sekarang dinas di Balikpapan, rekomen RM Pantai Monumen ini, padahal itu bukan rumah makan yang paling ramai.  Kami pilih meja yang menghadap pantai…  Lampu-lampu dari anjungan minyak lepas pantai di kejauhan tampak kelap kelip.  Canteeeekk! J


Berlima (aku, mba Fifi, Hendro, Yani dan Rara) kami pesan ikan kuwe (trakula) bakar, udang goreng mentega, kangkung belaca, dan tahu tempe goreng.  Minumannya, jus jambu batu, jeruk peras, jus tomat, dan es kelapa muda gula merah.  Yang datang pertama berupa sayur asem, 1 mangkok untuk tiap orang, dan 4 macam sambal.  Sambal bajak, sambal mangga, dabu-dabu lilang, dan sambal rica.  Semuanya merupakan komplimen alias bonus dan ngga bayar.  Slllrrruup, menetes air liurku!  Ini baru sambalnya, belum makanan utamanya!  J


Ikan bakarnya mantap!  Kering diluar, dan lembut didalam.  Daging ikannya tebal, tapi masak sempurna sampai bagian dalam.  Udang gorengnya?  Mmmm, this was the best part!  Aku suka udang digoreng dengan mentega, bumbu bawang putih, kering kulitgnya, dan juicy dalamnya.  Kesegaran udangnya jadi kunci utama kelezatannya.  Gak heran, daging udang goreng itu manis & gurih rasanya!  Rupanya, udang goreng ini cocok dengan selera Rara.  “Nambah lagi, ma..tapi pakai udang ya!,” pinta Rara ke Yani J


Kangkung belacan sebenarnya tidak ada dalam daftar menu.  Tapi kami pesan kangkung yang hanya dimasak dengan terasi, tidak pakai bakso-udang-ati ampela dan lain sebagainya.  Rasanya?  Lezaaaaat!  Kangkungnya gemuk dan keluar dalam keadaan masih kletis-kletis, dan rasa terasi udangnya begitu dominan!  Nonjok banget deh…  Gak ada sayur dan kuah yang tersisa! J  *Laper apa doyan, neng?*


Kenyang…enak…dan harga yang masuk akal!  Total Rp 198,000 untuk semua makanan di atas.  Apa lagi yang kurang? Hehehehe 


Nantikan cerita kerja & wisata makan-makan saya berikutnya!