Pages

Thursday, December 22, 2005

Ketika Aku Sudah Tua...


Kemarin pagi aku terlambat datang ke kantor.  Not just because i woke up late... tapi emang lagi rada santai aja.  Lawrence is on vacation, Mas Muhlis is acting as Manager now, and I've closed my 2005 performance agreement.


Sampai di kantor, buka pintu, turn on the lights, and check my emails.  Email paling atas yang masuk ke mailbox-ku adalah email dari Basuki, my team mates. He got to leave soon coz his father passed away early in the morning.   Inna lillahi wa'inna ilaihi rodjiun...  Semoga arwah almarhum mendapat tempat yang sebaik-baiknya di sisi Allah SWT.  Amin.


Basuki kelihatan tegar, karena dia masih bisa kirim to do list while he is away.  Aku tau, walaupun nggak bisa mendampingi ayahandanya di saat2 terakhir, dia tidak menyesal minggu lalu meninggalkan initial testing sumur eksplorasi di area kita, untuk menjenguk ayahnya yang saat itu sudah terbaring sakit.  Basuki menyempatkan diri menemani sang ayah di kala sakit walaupun harus mengorbankan pekerjaannya. 


Tulisan ini dikirim mas Hendro ke milis anak2 S2 PAM ITB, setelah aku kirim kabar duka cita di atas.  So touched!


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


KETIKA AKU SUDAH TUA

Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula.

Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadap aku.

Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.

Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku.

Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah
beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur.

Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku.
Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi?

Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tehnologi dan hal-hal baru, jangan mengejekku.  Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap "mengapa" darimu.

Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku.  Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil.

Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk mengingat.  Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas.

Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka.
Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai belajar menjalani kehidupan.  Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini.


Sekarang, temani aku menjalankan sisa hidupku.
Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur, dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu.

Sunday, December 11, 2005

Pematang Siantar (December 9, 2005)


When I was in Claremore, i got info that Andy's back to Duri.  He postponed his study until 2007.  I dont know for what reason at that time ;p.  But i dont need to wait for a very long time, coz he sent his wedding invitation, finally :). 


The wedding ceremony was held in Pematang Siantar, on Friday (Dec 9, '05).  Come on, man!  I should take one day off, then!  Heheheh no worries! I still have 14 days vacation left, which i have to spend before end of this year.  No vacation carry over will be allowed.


Then we (Petani'ers + Grace + Fajar) made a plan and arrange our trip to Siantar.  Some assesment have been made to make this plan came true.  For transportation, we had 3 options: bus, rent a car, and rent a car + driver,  which one is the most economic for all of us.  It depends on number of participants.  Finally, we end up with only 3 participants.  Me, Penyox, and Irawan... Alrite, dude!  Option 3 is the best then.


Depart from Duri @ 8 PM, with only 2 stops in Kota Pinang and Air Batu, we reached Siantar @ 7:30 AM.  We went directly to Wisma 99 (Jln Merdeka 284, 0622-25398 ) which reserved for us by Andy.  It's kinda a neat motel for a short visit, for shower and nap only.


Shower, breakfast, and got familiar with town, we drove Irawan to church for matrimony.. Indra (Andy's brother) thought Irawan was hired as photographer hehehe.  At 1:30 PM, we went to wedding reception.  It's all set up with traditional Batak wedding ceremony.  Saksang ~ babi masak darah, ulos, tor tor, and songs.  Penyok & I went to halal muster area for sure.  Lae Edwin said, it's called pasuban.  Click here for more pictures.


We left at 3 pm to A1 for souvenir & oleh2, and to hotel for get our stuff packed.  Then we checked out at 4 pm, so we can depart to duri earlier.  Irawan got to be there on Saturday 8 am.  Kruuukkk krruuukkk krrukkk, signed for early dinner! Pujasera? not yet opened!  Resto SEHAT (jl Imam Bonjol), uuppss...non halal, dudee!! Irawan warned us, his stomach alarm was ringing   Then, Penyok offered to have sea food.  He called Oom Harly, who recommend Kedai Bawah @ Jl. Sabang Merauke. It's difficult to find Kedai Bawah!  We can only find Kedai Tulek.  Lumayan lah... Halal guaranteed!  Ssslllrrruuuppp... kepiting asam manis, udang goreng, gurami bakar, and kangkung belacan... Total damage for 4 persons only Rp 175,000!!  See pictures here.


Left Siantar @ 7:30 pm, one stop at Lima Puluh, reached Gate 3 Duri Camp at 4:15 am on Saturday, just when i said:  nanti klo ada pombensin berenti sebentar ya.. aku kebelet pipis!  Ternyata pak supirnya jossss setelah minum extra joss!  ;p


Expense report:  rent car+driver (2 days): Rp 950000, fuel: Rp 325000, breakfast + dinner: Rp 196000, oleh2: Rp 235000.  Total expense: Rp 1,706,000.