Pages

Sunday, December 26, 2010

Rencana 2011

Yuk ah, mumpung lagi santai.. saya mau bikin rencana untuk tahun 2011..

Selain rencana-rencana 2010 yang belum tercapai seperti: lebih baik ibadah, lebih rajin olah raga, lebih sering pelesiran, dan menikah.. saya pengen di 2011 saya bisa:

  • Belajar salah satu alat musik... pengennya gitar, biola, atau piano.. eh tapi piano mahal ya.. mana besar pula barangnya...
  • Sertifikasi diving.. supaya bisa mengagumi keindahan bawah laut..
  • Bikin 40 stunning dishes dalam setahun... terinspirasi acara master chef... di mana orang2 biasa dengan cooking passion yang luar biasa, bikin makanan yang kueren dan looks yummi... Jadi dalam setahun kan ada 52 minggu, rencananya saya mau bikin masakan yang berbeda tiap minggu, dengan resep2 dari epicurious, bon apetite, atau foodnetwork.. cukup 40 minggu aja..

Ayo, ada yang mau nambahin gak?  *nantangin* wkwkwkwkwk

Selamat liburan semuanya...  saya udah gak sabar pengen liburan juga... rencananya mau ke sini nih minggu depan.. mantep kan!

Tuesday, December 21, 2010

Evaluasi 2010

Tahun 2010 masih sisa sepuluh hari.  Secara umum, tahun ini berjalan baik, mulus, lancar-lancar, Alhamdulillah.. kalau ada halangan sedikit-sedikit, ya wajar lah, namanya juga hidup.

Waktunya bikin evaluasi, target dan rencana apa yang tercapai dan mana yang belum. 

Dulu, sebelum bikin resolusi 2010, pernah ada yang bilang... kalau bikin resolusi, yang masuk akal dan wajar, jangan muluk-muluk supaya tidak kecewa kalau tidak berhasil.  Menurut saya, selain dibuat wajar dan masuk akal, resolusi juga harus dibuat 'menantang' dan menyenangkan... Supaya saya happy dan tertantang waktu berusaha mewujudkan rencana-rencana tersebut...

Di bagian bawah, ada resolusi yang saya buat di awal tahun 2010.  Untuk evaluasinya, saya mau kelompokin jadi tiga ya.. yaitu karier, keuangan, keluarga dan pribadi.  Hmmm sebenernya gak bisa berdiri sendiri sih, karena saling terkait satu sama lain. 

Untuk karier, Alhamdulillah.. dengan niat yang baik, hasilnya juga baik.  Sekarang saya bisa berada dalam satu tempat yang memungkinkan ilmu saya berkembang.  Ilmu nambah, tuntutan tanggung jawab juga bertambah, kompensasi pasti jauh lebih baik.  Temen-temen saya pasti tau lah, saya sering kerja dari pagi sampai malam bahkan dini hari (nemenin kunti istilahnya)... Tapi saya percaya, gak ada kerja keras yang sia-sia.  Amiiin...  Tahun ini, boss JBRO pindah ke Angola, dan diganti Antonio.  Antonio ganteng luar biasa, tapi bengissss..!!  Bagusnya, dia percaya sama saya.  Dia juluki saya:  nining, my dearest production & capex queen.. preeeetttt....

Untuk keuangan, Alhamdulillah.. selain gajian tiap bulan, dapet juga dari jualan kue.  Omzet bikin kue berkembang, tapi nilainya tidak bertambah.  Saya ingin konsisten jual kue di hari libur dan wiken saja.  Pelanggan pun itu-itu saja, yang tetap setia sama kue buatan saya.

Kondisi pasar yang bagus (IHSG > 3600), membuat saya senaaaang sekali tahun ini karena nilai investasi saya yang berkembang luaaaarrrr biasa.. Hasilnya? Bisa buat tambah-tambah bangun rumah emak... yuhuuuuu *joget-joget* Ini salah satu impian jadi kenyataan yang sebelumnya tidak ada dalam daftar resolusi saya.  Sedangkan negative sidenya, saya jadi malas top up karena harga unit yang mahal.. Belum ada prediksi akan naik ke 3700 ataun 4000, atau malah bertahan di level 3500-an atau lebih buruk lagi... 

Nilai tukar rupiah yang kuat terhadap USD, bikin saya bolak balik atm-money changer-bank untuk jual beli valas... insya Allah ini buat tabungan calon anak saya nanti ya.. Mana tau dia minta sekolah di amerikiya  (walaupun pastinya saya bakal suruh dia cari beasiswa dulu). 

Sedangkan harga minyak yang terus melambung, bikin harga emas juga naik.. Ya, kenaikan harga minyak ~ emas.  Eh tapi ini analisa saya lho, jangan dijadikan patokan.  Hal ini tidak membuat saya terus mengurungkan niat menyisihkan dana beli emas lho.. tetap beli lah.. karena emas itu perlu, buat hedging.. untuk menjaga nilai, melawan inflasi. 

Untuk keluarga dan diri sendiri..  Di awal tahun saya niat untuk pergi lagi ke tanah suci.  Alhamdulillah saya diberi kelapangan rejeki baik berupa waktu, kesehatan dan dana buat mewujudkan niat itu.  Tidak lupa, saya ajak ibu saya dong... masa saya mau senang-senang sendiri.  Saya juga beli hape baru lho, pengganti hape jebod saya yang umurnya sudah lima tahun.. hahaha resolusi kok beli hape *lha katanya yang masuk akal?* 

Saya juga lebih rajin olah raga, ke gym, jalan pagi (udah gak kuat jogging), tapi gak pernah yoga lagi.  Saya pake personal trainer (PT), walaupun baru ketemu 2 kali dari jadwal 12 kali.. hahaha.. PT saya ini, namanya mas Dani, galak.. kalau habis sesi PT, badan saya pasti terasa mau rontok, capek banget.. berat badan saya gak turun banyak, tapi saya merasa lebih sehat, bisa tidur lebih nyenyak, dan gak cepat merasa lelah.  Terus soal makanan, inginnya saya lebih sering makan makanan sehat.. apa daya, saya masih sulit mewujudkan ini...  saya masih doyan sate ayam pak Ali, sop buntut, pasta, aygor, burger, sari ratu walaupun saya juga sering makan serat tinggi dan sayuran plus buah-buahan.

Soal ibadah, ah biar Gusti Allah yang nilai yah.. saya sih merasa tahun ini malah ada penurunan.  Misalnya, tahun tahun sebelumnya, 15 Ramadahan saya sudah bisa khatam Quran. Tahun ini, 14 Ramadhan saya masih baca surat At-Taubah.   Maafkan saya, ya Allah.. saya malu... 

Mendekati akhir tahun ini, saya masih sendiri... belum bertemu ataupun dipertemukan dengan jodoh saya.  Yo wis pasrah aja, tetap minta sama Allah, dan tetap semangat mencari.. hehehe

Teruuusss, rencana lebih sering jalan-jalan dan pelesiran? Tahun ini saya kemana yak selain umrah, bogor, dan bandung? Huhuhu rencana jalan-jalan tahun ini belum berhasil diwujudkan.  Penyebab utamanya adalah proses pembangunan rumah emak yang menuntut perhatian saya.  Jadi kalau saya cuti, waktunya saya pakai buat berburu material.  Cumaaaa, sekarang saya senang, karena tiket pesawat dan hotel di Bali buat awal January sudah di tangan.  Hmmm...  3 nights Spa & Reviving @ Aston Nusa Dua Bali.. asyik asyik... 

Di luar itu semua, milestone saya tahun ini adalah rumah Bintaro.  Tidak ada dalam daftar resolusi 2010.  Rumah yang dibeli dari hasil jerih payah saya, rumah yang bikin saya jatuh cinta pada pandangan pertama, rumah yang juga dimudahkan proses jual belinya. 

Alhamdulillah...  terima kasih ya Allah.. It's been a tremendous year for me.. Semoga tahun depan saya bisa jadi nining yang lebih baik lagi.. yes, i can!

***Lhaaa, kenapa banyakan yang gak dicoret daripada yang dicoret yak? hihihi*

...lunasin ongkos umroh Maret/April 2010, ...beli hape baru *yang sekarang umurnya udah 5 tahun*,...bekerja lebih baik lagi, ...mulai jogging lagi, ...mulai yoga lagi...sholat lebih khusyuk, ...lebih sering baca Qur'an, ...lebih sering jalan-jalan dan pelesiran, ...lebih rajin top up reksadana, ...lebih banyak beli emas daripada tahun 2009, ...lebih sering makan makanan sehat, ...menikah

Tuesday, November 30, 2010

Closing Cycles

Got this note from my so-called best friend, Epi... which in fact is an article by Paulo Coelho. As usual, his note is somewhat poetic, spiritual and deep that it would require me to think and reflect. Yet it is entertaining and there is just so much to learn from it.  And again, Epi makes me feel like i got a punch in my chest....and end up with tears in both eyes...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Closing Cycles by Paulo Coelho

 

One always has to know when a stage comes to an end. If we insist on staying longer than the necessary time, we lose the happiness and the meaning of the other stages we have to go through. Closing cycles, shutting doors, ending chapters – whatever name we give it, what matters is to leave in the past the moments of life that have finished.

 

Did you lose your job? Has a loving relationship come to an end? Did you leave your parents’ house? Gone to live abroad? Has a long-lasting friendship ended all of a sudden? You can spend a long time wondering why this has happened.

You can tell yourself you won’t take another step until you find out why certain things that were so important and so solid in your life have turned into dust, just like that. But such an attitude will be awfully stressing for everyone involved: your parents, your husband or wife, your friends, your children, your sister. Everyone is finishing chapters, turning over new leaves, getting on with life, and they will all feel bad seeing you at a standstill.

 

Things pass, and the best we can do is to let them really go away.

That is why it is so important (however painful it may be!) to destroy souvenirs, move, give lots of things away to orphanages, sell or donate the books you have at home.

 

Everything in this visible world is a manifestation of the invisible world, of what is going on in our hearts – and getting rid of certain memories also means making some room for other memories to take their place.


Let things go. Release them. Detach yourself from them. Nobody plays this life with marked cards, so sometimes we win and sometimes we lose. Do not expect anything in return, do not expect your efforts to be appreciated, your genius to be discovered, your love to be understood.


Stop turning on your emotional television to watch the same program over and over again, the one that shows how much you suffered from a certain loss: that is only poisoning you, nothing else. Nothing is more dangerous than not accepting love relationships that are broken off, work that is promised but there is no starting date, decisions that are always put off waiting for the “ideal moment.” Before a new chapter is begun, the old one has to be finished: tell yourself that what has passed will never come back. Remember that there was a time when you could live without that thing or that person – nothing is irreplaceable, a habit is not a need. This may sound so obvious, it may even be difficult, but it is very important.

 

Closing cycles. Not because of pride, incapacity or arrogance, but simply because that no longer fits your life. Shut the door, change the record, clean the house, shake off the dust. Stop being who you were, and change into who you are.

Sunday, October 31, 2010

[Update] Renovasi Rumah Emak - Selesai

Udah posting foto-fotonya, saya tulis ceritanya di sini.

Setelah renovasi kurang lebih 5 bulan (bersihnya 4.5 bulan), rumah emak akhirnya selesai juga.  Alhamdulillah.

Hasilnya memuaskan sekali.  Dengan biaya tidak sampai 3 jt/m2, saya dapat barang kualitas top.  Keramik Roman, cat Dulux pentalite dan weathershield, saniter TOTO, kusen & pintu dari kayu kamper oven, gagang pintu merk di atas SOLID (lupa merknya) pokoknya anak kuncinya gak bisa digandain, jet pump SANYO, dan AC Sharp Plasmacluster. 

Alhamdulillah lagi, saya bisa renov rumah ini buat ibu.  Terus terang, ibuku trauma sekali dengan musibah banjir yang melanda Ciledug 2007.  Tapi diajak pindah rumah ke daerah lain ya gak mau, karena beliau terlanjur 'attach' dengan daerah itu.  Solusinya adalah renov habis rumah itu, dengan meninggikan permukaan bangunan 50 cm, dan lantai dua didak full. 

Jarak dari lantai ke plafon dibuat 315 cm, tidak heran rumah ini terasa adem.  Keramik pakai ukuran standar 40x40 cm, dengan motif yang tidak terlalu ramai memberikan kesan luas.

Untuk pencahayaan, pakai downlight kurang lebih sebanyak 59 titik.  Kecuali ruang tamu dan teras lantai atas yang pakai lampu gantung.

Terima kasih buat Bang Ade untuk disain rumah, ME, dan EE-nya.  Terima kasih buat Engkong (Pak Syahrul) - pemborong dan Pak Carba - mandor buat kerjanya yang top banget.  Alhamdulillah, terima kasih dengan garansi seumur hidup yang dikasih buat rumah ini.

Kalau ada yang mau pakai jasa mereka, let me know yah.. nanti dikasih tau nomer telponnya.

Ini sebagian foto2nya yah...  lengkapnya ada di sini.

Tampak depan:

Ruang keluarga (lantai 1):

Dapur:

Ruang keluarga (lantai 2):

Kamar mandi (lantai 1 dan lantai 2 punya kamar mandi dengan ukuran yang sama, cuma beda warna)

Teras lantai 2:

Buat informasi, cat yang dipakai adalah Dulux Pentalite warna: yellow lime, apple green, dan orange.  Jadi judulnya... buah-buahan.. hehehe

Tuesday, October 26, 2010

This Must Be Love

Gak kebagian tiket konser David Foster (DF), jadinya puter2 CD DF dari minggu lalu.. Padahal kalo kebagian tiketnya, emang saya mau beli? hehehe mending duidnya buat beli furniture rumah baru ya.. hehehe

Dari sekian banyak lagu DF, saya suka sekali dengan lagu This Must Be Love.  Liriknya yang 'dalem' *cuit cuit*, musiknya yang enak, juga kenangan dengan lagu itu.

Inget lagu ini, inget Ira, teman seangkatan di kampus, teman sekamar kost di Green & WH, juga teman yang sekarang jadi tetangga rumah.  Soalnya Ira sangat menghayati lagu ini, lebih dari dia menghayati lagu kebangsaan Indonesia Raya wkwkwkw... Cara Ira menyanyikan lagu ini sambil merem melek, lucu, menghayati banget... lwkwkwkwk...

Lagu ini juga sukses bikin saya lupa belok di jalan yang seharusnya, hari Jumat minggu lalu.  Walhasil saya terjebak macet di Permata Hijau hehehe

Jadi, bukan karena pengalaman cinta-cinta'an yang bikin saya selalu ingat dan menyukai lagu ini, tapi karena cerita-cerita lucu di baliknya.

Ini lirik lagunya.. dan ini link ke youtube... yok mari nyanyi sama-sama...

This must be love

What is this look I often see
faces filled with ecstasy
what's going 'round, tell me what have they found
I've been searchin' for the answer
trying to work my feelings out
I've been up all night, girl
nothing is goin' right

Since we met I've had some problems
with words I couldn't say
now you've changed my life forever

This must be love the one I heard about
no other kind of feeling turns me inside out
Yes this must be love controlling my heart and mind
let's take a vow to make it last'til the end of time, 'til the end of time.

It's a strange sensation, a new creation and I just don't have a defense against it
I'm completely outdone for the first time there's only one
the things I did, I don't do no more
there's no desire, no looking for
who or what is to blame no it cannot be explained

since we've met I've had some problems
with words I couldn't say
now you've changed my life forever

Something's come over me,
you're all my eyes can see, whatever it may be

http://www.youtube.com/watch?v=-7rsaL_kejY

Sunday, October 10, 2010

Sabar antri, malah digebrak...

Saya selalu berusaha untuk jadi pengendara yang sabar.  Kalau lagi nyetir mobil, ya jadi supir yang sabar.  Ekstra sabar dengan pengendara mobil lain atau motor yg hobi melanggar lalu lintas. Ini adalah biangnya tukang memperparah kemacetan. Sudah jelas terdapat tanda dilarang lewat masih saja menerobos, akibatnya ruas jalan dua arah menjadi sama2 tidak bergerak dan tambah bundet. Atau ketika sedang mengantri diperempatan dalam keadaan macet, tukang melanggar aturan pasti tidak telaten menunggu giliran lampu hijaunya dan lampu merah pun dibabat tanpa sungkan, bisa ditebak keruwetan semakin menjadi-jadi. Mereka benar2 mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan keselamatan orang lain.  Kalau saya lagi naik motor (diboncengin pastinya!), saya sering ingetin supir motornya untuk sabar, dan gak usah ikut-ikut nerobos jalur orang atau melanggar lampu merah.

Tapi rupanya apa yang saya lakukan itu, malah dapat balasan sebaliknya.  Mungkin Gusti Allah pengen ngajarin saya supaya lebih sabar... hehehe

Kapan itu, saya nyetir mobil. Sabar dan antri di jalurnya (ya iyalah..emangnya bisa nyebrang ke jalur orang!!).  Maklum, penyempitan dekat Puri Botanical Residence adalah jalur neraka di pagi hari... macet pun tidak bisa dihindari.

Nah, ceritanya saya ambil jalur paling kanan deket trotoar.  Mendekati tanda putar balik (U-turn), jarak saya dengan mobil depan semakin rapat.  Entah kenapa, ada motor dari sebelah kiri saya, berusaha memotong jalur saya.  Dia ingin ke jalur sebelah (yang menuju arah berlawanan).  Padahal jarak saya dengan mobil depan sangat rapat.  Motor itu nekad, dan masih berusaha menggerakkan badan sepeda motornya.  Tapi motor itu tidak berani lewat.  Bisa aja motor itu lewat, tapi dipastikan menggores mobil saya.  Saya yang sudah pasang rem tangan, santai-santai aja dong menunggu mobil depan bergerak. 

Ketika mobil depan saya maju perlahan, saya menurunkan rem tangan dan mulai injak gas sambil mata bolak balik liat spion kiri, karena saya penasaran sama gerak gerik motor tadi.  Eh betul dugaan saya, motor itu langsung potong kanan di mobil belakang saya.  Bukannya langsung ngacir di jalur sebelah, motor itu mendekat sisi kanan mobil saya (yang tidak terhalang trotoar pembatas).  Tiba-tiba.. "Bruaaaakkkk...!!!"  bbooo, jendela saya digebrak!!  Ditonjok pake tangan... suaranya kuenceeeng sekali! 

Setelah hilang kagetnya, saya ketawa, dan kasih dua jempol buat bapak itu.  Kenapa? karena saya tau , tangan kanan yang dipakai nonjok tu pasti sakit... hehehe emang enak!

Monday, October 4, 2010

Cerita Ulang Taon...

Kemarin, saya ulang taun ke -21.. hihihi *nyolong umurnya kebangetan*  Kalo dikasih tau umur sebenernya, pasti gak ada yang percaya.. Banyak yang bilang, saya awet muda! hahaha Alhamdulillah, terima kasih ya Allah karena sudah memberikan aku muka yang gak boros...

Ok, ucapan ulang taun di terima mulai jam 8 malam tgl 03.. hihihi belom dibalasin, soalnya aku mau pake wib aja...  terus ada jg yang nelpon jam 1 pagi... weleh!! gak tau apa, kalao saya ngantuk berat!  tapi thanks for your birthday wish.... doanya bikin saya 'meleleh' karena mengingatkan saya untuk terus bersyukur atas semua berkah yang saya terima....

Bukannya makan-makan, atau happy-happy...hari ulang taun malah saya pakai untuk diam, sendiri, merenung.. (padahal aslinya ngantuk), dan makan siang sendiri.  Kenapa merenung?  Karena saya ingin kembali mengingatkan diri sendiri, kalau kontrak umur saya di dunia semakin pendek waktunya... Masih sedikit 'tabungan' saya untuk 'masa depan'... Doa yang saya ucapkan berulang-ulang di hari ulang tahun saya adalah saya minta untuk terus sehat dan selamat, karena saya ingiiiiiin sekali punya anak (cari bapaknya dulu kaleeee)....  Tapi kalau gak dikasih juga ya gapapa, mungkin memang begitu rencanaNya... toh Allah udah kasih banyak juga buat saya...

Berhubung hari itu saya batal cuti, maka batal pula acara makan siang bareng temen2 dekat ibu saya.  Udah gitu, ibu juga gak masak...  Malamnya, saya mampir tukang martabak.  Ya, ulang tahun kali ini gak ada yang kirim kue.. hahaha *curcol* jadi saya beli aja martabak telor spesial 1, martabak keju 1... beli sendiri, makan sendiri...

Sampe rumah, emak menyambut sambil ketawa-ketawa.... padahal penat, bawaannya bete ajah... waktu buka kulkas, taraaa...ada kue black forest gedeee...  siapa lagi yang buat kalo bukan emak?

Emak, i love u full... maafin aku ya, di umur yang sudah setua ini aku masih terus ngerepotin emak... 

Malamnya, tidur dengan perut kenyang dan hati riang...

Tuesday, September 21, 2010

[Jilbab Pertamaku] Ketika Seorang Teman Bicara Tentang Kematian

Haduh, serem ya judulnya.. nggak kok   Tulisan ini dibuat untuk ikutan lomba menulis yang diadakan oleh Uni Dhian.

Sewaktu saya berkantor di Sumatra, saya adalah satu dari sedikit perempuan di sana.  Bergaul dan bekerja dengan laki-laki, bukanlah hal baru buat saya.  Lima tahun kuliah di fakultas teknik, membuat saya terbiasa bergaul dan berteman dengan laki-laki.  Bahkan saya bergabung dengan organisasi pecinta alam, yang mayoritas anggotanya adalah laki-laki.  Waktu itu, teman-teman ROHIS pun berusaha 'menarik' saya.  Ah, ini masalah pilihan ekskul, dalam hati saya... Soal hati dan aqidah, insya Allah akan tetap terjaga.

Keluarga saya adalah keluarga yang liberal, membebaskan saya dalam mengambil setiap pilihan, yang penting saya sudah mengetahui segala resiko-nya, baik atau buruk. 

Tahun 1999, saya mengambil penawaran yang diberikan oleh satu perusahaan, yang pusat operasinya ada di Sumatra.  Orang tua pun memberikan persetujuan atas pilihan yang saya buat.

Tinggal di satu lingkungan yang 'kecil', membuat saya terlihat berbeda.  Gaya saya masih cuek seperti ketika di Jakarta.  Saya cuek aja jalan-jalan pakai celana hawai ke mana-mana.  Berenang satu kolam sama laki2 pakai baju renang standar, ah cuek aja... Tidak ada yang merasa dirugikan, tapi saya pun tidak merasa dilecehkan.

Tapi, berada dalam lingkungan yang mayoritas laki-laki, membuat saya 'rindu' untuk berteman dengan sesama perempuan.  Rindu chit chat gak penting ala perempuan  Lalu saya berteman baik dengan istri seorang kolega saya di kantor.  Cantik, tutur katanya halus, wajahnya tulus, pembawaannya tenang dan bikin adem... (Mba Yeti, dimana pun dirimu berada saat ini, doaku selalu untukmu, dear...)  Kami sering bertemu untuk bikin kue bersama.  Saya sering juga cerita soal hidup dan percintaan saya.. huahahaha *malu kalau ingat ini*

Kalau kami sedang berkegiatan bersama, Mba Yeti sering mengingatkan,"Nining sudah shalat belum? Shalat dulu deh sana" Respon saya biasanya hanya cengengesan dan komentar,"iya nih, belum... tunggu ya."

Pernah saya mengomentari seorang teman yang baru berjilbab.  Saya bilang si Anu hebat ya, ambil keputusan besar seperti itu.  Panas begini, pakai jilbab... aah, ribet!! Saat itu saya cuma mengomentari bagian 'luar' saja. 

Kemudian Mba Yeti bilang,"Nining pintar dan baik.  Hanya ada sedikit kurangnya, masih belum berkerudung"

Biasanya, saya sebel banget diomongin seperti itu.  Saya berpikir, idih... siapa dia berani ngomong masalah personal kayak gini.  Tapi waktu itu, saya gak marah, apalagi gusar.  Apa mungkin karena caranya tepat, halus, dan tidak ada niatan menggurui.  Saya cuma berkata,"Doain yah"  Lebih sekedar untuk basa basi, dan mencoba bersikap sopan.

Cukup sekali mba Yeti berkata seperti itu ke saya.  Sampai suatu ketika, Agustus 2000, saya mendengar dia berkata,"Haduuh...gimana kalau gue mati besok yak sedangkan tabungan amal belum cukup.  Lihat aja, jilbab yang gue pakai belum sempurna..  Apa kata Allah, gue perempuan sedangkan satu perintahNya belum gue lakukan."

Saya tanya,"Perintah yang mana, Mba?"  Lalu dia cerita ttg ayat An Nuur 31, perintah Allah untuk perempuan supaya menjaga pandangan, dan menutup kerudung ke dadanya.  Menurut dia, jilbab yang dia pakai itu belum sempurna, karena masih sering dililit ke leher dan bukannya menutup dada.

Mendengar perkataan mbak Yeti, saya langsung menangis tersedu-sedu.  Mbak Yeti kaget, karena dia tidak bermaksud apa-apa ke saya.  Saya mengerti, saya tau, saya paham sepenuhnya.  Mbak Yeti hanya sedang menegur dirinya, bukan menyindir saya... Tangisan saya berubah menjadi isakan hebat manakala saya menyadari, betapa saya amat jauh dari itu semua... Kalau mba Yeti saja masih merasa tidak sempurna, apalagi saya? Bagaimana kalau Allah mengambil saya saat itu juga, dalam keadaan berlumur dosa.  Sesudah menangis hebat, saya merasa plong, saya lega...

Akhir minggu berikutnya, saya terbang ke Jakarta, pulang ke rumah orang tua.  Niat saya sudah bulat, untuk mulai hidup baru saya, dengan restu orang tua.  Wajah kedua orang tua berseri-seri ketika saya utarakan niat saya.  Waktu itu, ibu sudah pula berjilbab.  Orang tua saya cuma bilang, supaya saya istiqomah dan jangan pernah melepas lagi jilbab yang telah saya pakai.

Bekal saya waktu itu, huhuhu nol besar.  Saya pinjam jilbab dari ibu, kain segi empat, dan daleman jilbab seperti topi bayi.  Waktu pertama pakai jilbab, haduuh... pusing kepala saya dibuatnya.  Dan saya menemukan penyebabnya: saya mengikat daleman jilbab terlalu kencang.  Busana yang saya pakai berupa celana panjang serta kaos/kemeja tangan panjang saya yang sangat sedikit jumlahnya. 

Kembali ke Sumatra, saya adalah Nining yang berbeda.  Hidup saya tidak pernah sama lagi.  Menginjakkan kaki di wisma tempat tinggal saya, kembali keharuan menyergap.  Istri seorang teman kantor, Shanti, secara spontan memberikan dua potong jilbab miliknya.  Alhamdulillah, bertambah koleksi jilbab saya.

Sekarang saya cuma bisa bilang, saya bahagia.  Saya bahagia akan niat spontan saya.  Saya bahagia tiap kali saya mengulurkan jilbab di atas kepala saya, walaupun saya tau ini semua masih jauh dari sempurna... setidaknya saya sedang berusaha.  Saya seringkali tertawa bahagia, kalau ingat saat-saat di mana jilbab menyelamatkan saya.  Dengan jilbab, orang tau saya muslim sehingga saya terhindar dari makanan tidak halal di penerbangan internasional atau restoran-restoran di luar negeri.  Dengan jilbab, saya pernah disapa dengan salam oleh saudara muslim dan muslimah di Amerika. Dengan jilbab juga, saya mendapat bonus waktu untuk shalat kalau saya mengikuti training/seminar di acara-acara internasional.  Dan yang paling umum, jilbab seringkali menyelamatkan saya dari bad hair day yang menimpa

Saya cuma bisa bilang, saya bahagia...  Alhamdulillah...

Thursday, September 16, 2010

Yang Bikin Hati Senang...

Sore-sore seperti ini, agak mendung...dan besok libur lagi.. Cihui, senangnya!

Selain itu, dapat PM dari multiplier yang belum jadi kontak saya .  Isinya bikin saya tambah happy.  Kebayang, ada orang yang tiap kali melek mata langsung intip MP saya.  PM-nya seperti di bawah ini, saya sudah ijin buat copy paste di sini:

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Assalamualaikum, salam kenal ya mba..saya mutia ibu dari 3 bocah...mohon ijin ya buat nyobain resep2 nya.. udah 4 resep nih di coba pasmau lebaran kmren, semur, sayur sambel godog, nastar sm choco cornflake, Alhamdulillah penghuni rumah smua sukaa, makanya sekarang begitu melek lsg intip mp nya mba, makasih banget ya mba buat resep2nya, bentar lg anakku yg ke 3 mau ultah insya Allah rencananya mau nyoba resep mba yg birthday cake nya si izzan..doain berhasil ya soale blom pernah bikin cake pake dekorasi segala hehehe..
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 
Alhamdulillah, saya bersyukur.. Betapa hal sederhana seperti PM yang saya terima di atas, bikin saya senang...

Wednesday, September 15, 2010

[Update] Renov Rumah Emak Bulan ke-4

Renovasi rumah emak sudah masuk bulan ke -4.  Progressnya sejauh ini sudah 85%.  Pekerjaan yang tersisa adalah: pasang keramik lantai bawah dan dapur, pasang saniter, pasang teralis, pasang gypsum lantai bawah, pengecatan, pasang pager dan kanopi.

Proyek ini memang diperkirakan akan makan waktu empat bulan.  Tapi, karena terpotong libur awal puasa dan lebaran (total 3 minggu), ujung-ujungnya yaaa..tetap empat bulan juga bersihnya.

Pagar dan teralis belum dipesan.  Saya ingin pagar dan teralisnya kembaran dengan rumah baru saya di Bintaro...hehehe *ganjen*  Jadi engkong ingin lihat dulu yang di Bintaro seperti apa, sebelum dia pesan ke tukang besi.

Saya sudah pilih-pilih warna cat.  Lantai atas akan dominan warna hijau apel, lantai bawah warna kuning muda, dan dapur warna orange.. hihihi segeeeer....

Ibu juga sudah mulai bela beli bahan buat gorden.  Ah senangnya...

Ini fotonya ya.. diambil tadi pagi sebelum pergi ke kantor.  Udah keliatan cakep kan? wkwkwkwk

Thursday, August 26, 2010

Rumah Baru - Rejeki Ramadhan 2010

Awal tahun ini, bikin resolusi.  Tidak ada rencana bangun rumah, tapi renovasi habis-habisan rumah Emak.  Tidak ada rencana beli rumah, malah dapat rumah baru.  Alhamdulillah.  Dan ini dia, rumah saya... Akad jual beli sudah dilakukan tgl 24 Agustus 2010, dilanjut dengan serah terima rumah keesokan harinya.  Jadi tepat kalau dibilang, rumah ini rejeki Ramadhan tahun 2010 buat saya.

Tampak depan:

Garasi dan carport:

Dapur:

Ruang keluarga di lantai 2 dan mushala (yang lantainya terlihat lebih tinggi, di sebelah kiri):

Cerita seputar perburuan rumah idaman saya sebenarnya sudah dimulai dari tahun 2006.  Tapi ada saja kendalanya.  Harga dan lokasi cocok, surat bermasalah.  Surat OK, lokasi bagus, tapi kurang luas.  Atau, semua OK (surat, lokasi, ukuran) tapi gak punya saluran got sendiri.  Atau, semua bagus tapi terletak di depan kuburan. Hehehe nanti dulu lah kalau yang ini..

Rumah impian saya, mungkin sama seperti impian teman-teman lain. Luas cukup, mendapat sinar matahari cukup, lingkungan yang baik, dapur besar, ada mushala di dalam rumah, dan ada ruang yang bisa dijadikan perpustakaan.  Lokasi juga harus bagus tentunya.  Dekat dengan fasum seperti rumah sakit, sekolah, kantor polisi, pasar, pemadam kebakaran, dll

Saya mencoba mencari ke lokasi yang agak jauh dari tempat tinggal saya sekarang.  Saya ke Tebet (ilpil, jalannya sempit), Rawamangun-Kayu Putih-Pulo Mas (lumayan sebenernya tapi hati masih kurang sreg), Cilandak (gak jadi, salesnya songong), Cipete (rumahnya gak punya saluran got sendiri), Tanjung Barat (jalan masuknya jauuuh), Puri Mutiara (rumah dalam agunan), Maruya (pengen tapi masih teringat kasus Portanigra), cluster2 baru di Bintaro Jaya(indent lama, masih PPJB pula, trauma juga), Praja Kebayoran Lama (jatuh cinta sama lingkungan dan lokasi, tapi letaknya tusuk sate)

Setiap wiken saya beli koran Pos Kota untuk lihat iklan rumah dijual, lanjut janjian dengan agen, dan meninjau lokasi.  Capek? Pasti dong.. Tapi harus dilakoni demi mendapat rumah impian.

Sampai suatu hari, saya cuti dan jalan-jalan dengan Ibu, Tante Dwi, dan Nana (ponakan Tante Dwi).  Awalnya kami cuma ingin makan bakso Atom di Bintaro sektor 9, tapi berlanjut dengan lihat rumah-rumah contoh di Kebayoran clusters (View, Height, Residence) dan Emerald clusters (View, Residence, dll).  Nana lihat ada satu rumah di jual, di Kebayoran Residence.  Terus dia iseng telpon agennya, tanya harga.  Setelah dikasih tau harganya, si agen (mba Ana) juga menawarkan rumah lain yang ada dalam daftarnya, yang masuk budget saya.

Sabtu berikutnya, saya janjian untuk lihat rumah-rumah dalam daftar mbak Ana.  Daftar yang panjang itu saya sortir, sampai dapat 12 rumah.  Satu hari melihat 12 rumah, sangatlah melelahkan.  Tapi rumah yang bikin saya deg-degan adalah rumah pertama dan rumah terakhir, dan keduanya ada di dalam Puri Bintaro.  Nana bilang, kalau bingung mau pilih yang mana, pilih deh..rumah yang terbawa mimpi.. atau yang bikin gak bisa tidur.. hehehe *bingung*

Lanjut negosiasi untuk ke dua rumah tersebut.  Tapi, entah kenapa rumah yang kedua itu yang 'panggil-panggil' saya.  Padahal harga lebih mahal, dan proses negosiasi berlangsung cukup alot.  Saya naik 50 juta, eh penjual cuma turun 5 juta hehehe  Sedangkan rumah pertama, cuma sekali tawar, langsung dapat.  Gak seru ah!

Akhirnya, ibu bilang: sudahlah, fokus sama rumah kedua.  Lagipula, kamar pembantu di rumah pertama gak layak, perlu diperbaiki dan ditambah sekat.  Yo wisss, saya manut..

Rumah kedua ini, haduh...subhanallah, ada mushala dalam rumah!  My dream comes true... Mushala itu memang sejak awal direncanakan!  Ini saya ketahui kemudian, setelah saya menerima cetak biru dan IMB rumah tersebut.

Ketika pilihan saya diridho Allah, semua terasa lancar. Alhamdulillah, sekarang sudah jadi milik saya.  Semoga rumah ini menjadi 'surga' buat saya dan keluarga, dan barokah buat saya serta orang-orang di sekitar saya.  Amin...

Tuesday, August 3, 2010

Pengen....

  1. Tidur yang banyak
  2. Makan yang sehat
  3. Minum kupi satu cangkir saja
  4. Ke gym
  5. Ke spa buat pijet lulur meni pedi
  6. Telponin teman2 sebelum bulan Ramadhan

Aaaaah.... kenapa belakangan ini 24 jam sehari semalam terasa kurang....

Monday, July 19, 2010

[Update] Papan IMB di depan Rumah Emak

Uhuuuui.. papan IMB sudah terpasang di depan rumah emak yang sedang direnovasi. 

Sekarang, mandor dan tukang2 bisa lebih tenang dalam bekerja.  Sebelumnya, kami cuma berbekal surat ijin membangun, berupa selembar kertas putih dari kantor Pemda setempat.  Surat ini dikeluarkan selama menunggu proses pembuatan IMB, yang kurang lebih makan waktu dua bulan.

Mandor diproyek dibekali fotokopi surat ini, buat disodorin ke preman-preman kelurahan dan petugas Satpol PP yang bolak balik minta duit.  Mereka pikir, proyek kami tidak berijin. Maap yeee..., cari obyekan tempat lain aja ya Pak! 

Nah sekarang, dengan terpasangnya papan IMB ini, diharap bapak2 itu gak datang lagi ke proyek

Friday, July 9, 2010

[Update] Renov Rumah Emak bulan ke-2

Hai hai... sempatin nulis ah, biar sedikit asal produktif..   Pulang nguli tadi malam, saya disambut emak yang membawa papan IMB warna kuning.  Alhamdulillah, IMB resmi keluar juga.  Semua diurus sendiri sama emak, tidak pakai calo.  Menurut emak, prosesnya tidak ribet makanya beliau mau urus sendiri.  Cihui banget deh emak gue

Ada tiga kunjungan yang emak lakukan dalam proses pembuatan IMB ini. Yang pertama untuk menyerahkan berkas-berkas administrasi berupa: surat dari kecamatan, fotokopi IMB lama, fotokopi sertifikat rumah, fotokopi KK + KTP.  Karena gambar yang dibuat Bang Ade sudah memenuhi standar, hari itu juga gambar bangunan baru didaftarkan.  Di proses ini, emak mendapat tanda terima dan surat ijin melakukan proyek.  Kunjungan kedua, setelah dapat konfirmasi dan perincian biaya.  Emak melakukan pembayaran ke Bendahara/Kasir di kantor itu, dan mendapat tanda terima sementara.  Bendahara itulah yang akan menyetorkan duitnya ke bank.  Sewaktu melakukan pembayaran, emak melihat daftar IMB2 yang sedang diproses dan yang sudah selesai.  Alhamdulillah, IMB kami ada didaftar tersebut.  Kunjungan ketiga, untuk mengambil tanda terima pembayaran resmi dan mengambil papan IMB. 

Percaya atau tidak, biaya pembuatan IMB ini tidak sebesar perkiraan sebelumnya.  Pernah saya diskusi dengan mba Linda emak Farhan-Sarah-Saffa.  Waktu itu, saya baru dapat estimasi biaya, yaitu 3.5-4 juta untuk bangunan dengan luas total 160M2.  Ok, baiklah.. duit saya siapkan.  Jadi agak terkejut, sewaktu membaca rincian tanda terimanya.  Biaya yang dikeluarkan tidak lebih 1.6 juta rupiah saja. 

Hari ini, papan kuning sudah terpancang di depan proyek.  Sedangkan proyek sudah berjalan dua bulan lamanya.. hahaha

Update lain adalah saya sudah pilih-pilih genteng, railing tangga, dan model pagar untuk balkon + pagar depan.  Minggu depan, bongkar celengan lagi... belanja kita!! uhuuuiii...

O iyah, ini foto-foto dua minggu yang lalu yah... belum sempat foto2 lagi.

Secara umum, proyek ini lebih cepat dari jadwal.  Jadi saya agak ngos-ngosan juga ngeluarin duitnya.. hahaha  Duit yang udah keluar  project to date ~ banyak lah... hehehe

Monday, July 5, 2010

'Kecelakaan' Pagi ini...

Pagi ini, berangkat ke kantor dengan hati riang.  Baju warna merah maroon dan jilbab warna senada, plus celana + tas kerja warna hitam.  Alhamdulillah, langit cerah, jalan juga tidak macet. 

Sampai kantor, parkir di tempat favorit dan langsung menuju ruangan di lantai 18.  Haus dan kebelet pipis!  Sampai ruangan, keluarin hape dari tas, simpan tas ke lemari, dan ambil botol orange juice di meja sebelah kanan.

Saya buka botol jus sambil ngobrol dengan mba Vonny (sekertaris VP), yang kubikelnya terletak persis di depan ruangan saya.  Tiba-tiba,... ada suara seperti ban kempes, wooossshhh.... dan sepersekian detik berikutnya, ruangan saya dipenuhi noda warna kuning yang berasal dari jus jeruk!!  Huhuhu jus jeruk itu juga membasahi dan mengotori baju yang saya pakai.  Kebayang gak sih, baju warna merah maroon, kena noda pulp dari jus jeruk yang warnanya kuning ngejreng? huhuhuhu

Jadi, kemarin sore saya beli jus jeruk segar.  Saya lupa kalau botol jus jeruk itu harus masuk kulkas, gak boleh disimpan di dalam ruangan apalagi ruangan panas seperti kantor saya yang ACnya mati jam delapan malam.  Walhasil, botol itu pressurized... dan kalo botolnya dibuka, bleed off deh pressurenya.. hihihi

Pengalaman buat saya, saking saya buru-buru, saya gak sadar bahaya yang mengintai.  Akibatnya, pagi-pagi, saya dapat kerjaan bersih-bersih baju... Juga si OB, dapat kerjaan tambahan, membersihkan ruangan saya yang tadi malam sudah dibersihkan .. huihuhuhuhu

 

*agak menyesal, kenapa tadi lupa ambil foto baju dan ruangan yang dipenuhi noda jeruk..

Wednesday, June 23, 2010

Macem-macem deh, Orderan Kue, Renov Rumah, Berburu Rumah...

Halo semua.. Rindu sama sayah? whuahahaha njelehi tenan.  Lama saya tidak menulis, dan sekarang kebetulan ada waktu sedikit sebelum besok cuti sebentar dan minggu depan sibuk lagi di kantor.

Banyak yang terjadi dalam waktu dua puluh hari ini...  Berat badan saya naik 5 kg, dan akhirnya kemarin dua orang bilang: kok gendut lagi? huhuhu Sebel!!  Ayo ayo olah raga dan diet lagi.. semangat!!

Orderan kue, Alhamdulillah ada aja.  Belakangan ini sering bikin lapis surabaya dan carrot cake with cream cheese frosting.  Seneng dong, pastinya.. gak ribet sama dekornya.

Renov rumah Emak, Alhamdulillah lancar, dan lebih cepat dari jadwal.  Tim kerjanya toub abis.. Kemarin, Rabu 23 Juni 2010, dilakukan pekerjaan besar, ngecor dak beton buat lantai dua.  Karena pakai ready mix, pekerjaan ini hanya makan waktu dua jam.  Kemarin ada dua mobil tanki adukan beton masing2 berkapasitas 7m3 plus satu pompa entah berkekuatan berapa HP (saya gak tanya specnya secara detail)

Sayangnya, kemarin saya tidak menyaksikan pekerjaan besar itu.  Jadi, sore hari Ibu cerita.  Heboh deh...bagaimana dia mengkoordinasi satpam komplek supaya heavy equipment bisa masuk gerbang dan lewat jembatan.  Memang sih, sudah ada pihak Holcim yang sebelumnya survey lokasi untuk memastikan kekuatan jalan, jembatan, dan rumit atau tidaknya kabel-kabel di permukaan.

Hehehe saya ketawa-ketawa aja, senang mendengar ibu cerita dengan semangat.  Heavy equipment yang lebih berat dan pompa yang lebih besar, biasa saya lihat waktu saya masih kerja di lapangan sana.  Unit-unit besar berwarna biru atau merah, fract tank, water tank berkapasitas ribuan liter, pump truck, uhuuuiii... muantep!  Belum lagi semen ratusan karung (bisa bangun rumah), ataupun pasir ratusan ribu lbs... (hitung sendiri deh, jadi berapa truk)  *jadi kangen kerjaan di lapangan*

Sambil menunggu beton mengeras kurang lebih dua minggu-an, saya ada kerjaan lain... yaitu berburu rumah.  Alhamdulillah, ada rejeki mendadak...sejumlah duit yang harus dialokasikan untuk beli property.  Boleh rumah, ruko, atau apartemen, atau tanah untuk kemudian dibangun rumah di atasnya.

Urusan beli property ini, cukup bikin pusing kepala.  Begitu banyak pertimbangan, kandidat lokasi, tapi budget dan waktu terbatas...Walhasil, hampir tiap hari saya buka internet untuk liat listing rumah terbaru dan telponan dengan agen property, juga tiap wiken saya beli poskota (banyak iklan property) dan jalan-jalan keliling kota Jakarta untuk survey lokasi.  Saya sudah lihat daerah Tebet, Kebayoran lama, Cipete, Cilandak, Rawamangun, Kayuputih, Pulo Asem, dan Bintaro.  Lokasi-lokasi tersebut masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.  Jadi sekarang saya sedang timbang menimbang, lokasi dan rumah mana yang paling pas dengan kebutuhan-keinginan-budget saya.  Do'a kan saya, ya teman... semoga urusan ini lancar.  Amin...

Monday, May 31, 2010

[Update] Renov Rumah Emak Minggu ke-2

Renovasi rumah emak, dimulai pada tanggal 13 May.  Hmmm, sebenarnya tidak tepat dibilang renovasi.  Lebih tepat dibilang bangun baru.  Karena bangunan lama nyaris tidak bersisa.  Buat pondasi baru, ganti kusen-kusen lama, saniter, meninggikan level lantai, dll.

Renovasi rumah emak sudah memasuki minggu ke-dua.  Alhamdulillah, lebih cepat dari jadwal.  Mungkin hal ini karena saya pakai sistem borongan.  Oiya, saya borong tukang saja.  Jadi kalau pekerjaan selesai lebih cepat, tukang akan lebih untung.

Saya pakai jasa 'konsultan' proyek, dengan sistem cost & fee.  Konsultan ini, saya panggil Engkong, konsultan teknik, material, juga harga.  Setiap hari, mengawasi proyek rumah bersama mandor, juga melakukan pembukuan dan cost controller.

Engkong tidak mau memborong proyek ini secara penuh.  Kenapa?  Karena beliau ingin saya ikut terlibat dalam pemilihan material.  Dan memang, cara ini lebih memuaskan.  Saya bisa cari-cari barang yang saya suka dengan harga lebih ekonomis.  Kalau diborong penuh, selain berisiko tinggi karena harga material yang naiknya tidak masuk akal, saya juga harus mengikuti spek sesuai perjanjian awal.  Nah, harga yang ada dalam spek itu adalah harga di price list resmi.  Selisih harga, itulah keuntungan si kontraktor.  Begitu juga sebaliknya.. kalau ada kenaikan harga, kontraktor itulah yang menanggung resiko.  Niat Engkong di sini, adalah membantu saya.  Alhamdulillah... Juga supaya saya bisa belajar, mana tau saya ada rejeki lagi buat membangun rumah berikutnya. Amin

Karena Engkong, saya dapat barang-barang bagus dengan harga bagus.  Strategi yang Engkong pakai adalah mengikat harga di toko material.  Saya deposit sejumlah uang, kemudian pesan material seperti: pasir, semen, bata, kerikil, besi, kayu, baja ringan, dll  Dengan demikian, apabila ada kenaikan harga...saya selamat.  Enaknya lagi, material tersebut bisa titip simpan di toko sampai tiba waktu pemakaian.  Jadi kami tidak pusing memikirkan tempat penyimpanan.

Seminggu berjalan, saya sudah pesan kusen pintu dan jendela.  Macam-macam pilihan model dan bahannya.  Insya Allah, saya ketemu penjual yang jujur sehingga saya bisa dapat kusen kayu sesuai keinginan.

Minggu lalu, kami pergi beli keramik di daerah Pasar Minggu.  Toko ini, langganan Engkong sejak dulu.  Barang bagus, harga ekonomis....hahaha demen deh gue!  Bisa 20% off dari price list.  Di sini saya beli keramik untuk lantai (dalam rumah, kamar mandi, teras, carport, dan dapur), dinding (kamar mandi dan dapur), meja dapur, dan tangga.  Warna dan coraknya beda-beda tapi masih dalam satu tone. Kloset dan wastafel, saya beli di toko itu juga.  Best offer deh pokoknya...

Dari sana, saya meluncur ke Pasar Kenari buat beli handel pintu, engsel, hak angin, kran, kabel listrik, lampu.  Mata saya memang tau banget barang bagus.  Sampai di sebuah toko, belum tanya harga, belum duduk, saya sudah tau yang mana gagang pintu pilihan saya.  Begitu tanya harga, jantung ini rasanya mau copot.  Can you imagine, sebuah gagang pintu + kunci dari stainless steel dengan corak sederhana tapi tidak minimalis, harganya 400rb/buah.  Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya.  Dan di rumah saya nanti ada 5 pintu selain pintu utama (atas bawah, pintu ganda) dan pintu geser (sekat dapur dengan ruang tengah).  Pintu utama sendiri atas bawah saya buat berdaun ganda, jadi akan perlu 4 set gagang + 2 set kunci).  Nah, gagang pintu ganda ini harganya lebih ajaib lagi, 800rb/set... nah silakan kali 4 deh *tepok-tepok jidat sendiri*  Kuncinya, saya beli yang sistem komputer (kata yang jual) jadi anak kunci tidak bisa digandakan sendiri. 

Terus saya pilih-pilih kran untuk kamar mandi, wastafel, dapur, dan taman.  Masing-masing model disesuaikan fungsi.  Cakep deh...

Semua harga di atas belom ditawar ya... Jangan ragu-ragu untuk tawar menawar di Pasar Kenari.  Mulai dari 20% di bawah harga yang ditawarkan.  Lumayan lho, penghematan yang bisa dilakukan.

Oiya, saya belum sempat beli barang2 listrik karena waktunya tidak cukup.  Huhuhuhu saya kelamaan 'nongkrong' di toko pertama.

Kenapa saya udah belanja barang-barang itu padahal rumah masih tahap pembangunan struktur?  Karena saya mau antisipasi harga barang naik.  Kabarnya menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, segala material dan pernak-pernik rumah ikutan naik harga.

Yo wis gitu aja updatenya.  Di bawah ini ada foto rumah sebelum dibongkar dan 2 minggu sesudahnya.

Tampak muka, pintu pagar miring dan talang melendut:

Dapur yang belang belonteng:

Ruang tengah yang sudah terlihat kusam:

Berikut ini gambar tampak muka rumah yang sedang dirobohkan... hancur lebuuur

Kalau ada yang perlu alamat atau nomer telpon toko bahan bangunan, keramik, saniter, dll, hubungi saya... Biar kita dapat barang bagus dan harga murah sama-sama..  

Wednesday, May 5, 2010

[Update] Rencana Renov Rumah Emak

Yuhuuu... apa kabar semuanya?  Lama ya gak nulis di MP.  Gaya-gaya sok sibuk lah, mumpung tenaga saya masih ada yang mau pakai...

Seperti yang saya tulis di sini, saya ada rencana untuk renov rumah emak.  Alhamdulillah, sejauh ini lancar walaupun sudah mundur satu minggu dari jadwal.  Rencana semula, awal Mei rumah sudah kosong dan siap di bongkar.  Penyebab kemunduran ini antara lain:

  • saya malas packing untuk pindahan
  • arsitek saya gak mau dibayar.  Akibatnya saya serba gak enak ketika saya tanya status disain dan gambar yang dia buat.  Kebetulan, arsitek tersebut sedang ada proyek di tempat lain yang cukup menyita waktunya.
  • proses pembuatan imb yang tidak semulus dugaan awal.  Berkasnya nginap agak lama di kecamatan.. Mungkin pak camat sedang banyak acara.

Sesudah kesulitan (dan kemalasan saya), ada kemudahan:

  • pindahan sedikit-sedikit, nyicil, jadi gak terasa.  Sekarang yang tersisa hanya barang-barang besar yang perlu truk/mobil bak terbuka untuk mengangkutnya.  Dapat pinjaman mobil pula. Manteeep...!  Target saya, awal minggu depan, kami sudah tidur di rumah sementara
  • arsitek gratis.  Cihui...!  Penghematan kurang lebih 3 juta rupiah.
  • ketemu orang baik di kantor walikota tangerang, dan sangat membantu proses pengurusan imb.  Materai aja dikasih gratis   Statusnya sekarang, masih menunggu IMB keluar, tapi sudah bisa mulai membangun.
  • proses negosiasi ongkos tukang lancar.  Alhamdulillah...  Penghematan dari sini kurang lebih 7 juta rupiah.  Lumayan kan, bisa buat beli tas Coach hihihihi

Oiya, tolong ingatkan saya untuk foto-foto rumah lama sebelum mulai direnov ya, untuk dokumentasi..

Ini saya tunjukin gambar kerja yang dipakai buat urus IMB.  Luas tanahnya kecil aja, tapi alhamdulillah...masih punya rumah   Dan ini masih 'agak' kasar.  Akan ada perubahan yang dilakukan waktu eksekusinya nanti.  Misalnya, tangga dibuat lebih landai supaya aman untuk orang tua dan anak-anak, tidak jadi buat gudang karena tempatnya akan dipakai untuk tempat oven, sekat antara daerah depan dan belakang di lantai dua akan dibuat berlubang-lubang (bukan tembok) sehingga ventilasinya lebih bagus.

Doakan saya, ya teman!  Supaya proses renovasi ini berjalan lancar.  Jadi, saya bisa fokus ke proyek lain yang lebih besar tapi waktunya mepet.  Membayangkannya saja saya sudah malas... tapi teringat betapa banyak orang yang ikut berbahagia dengan proyek ini, membuat saya dapat suntikan energi baru.  Untuk yang ini, tunggu ceritanya yah...

Wednesday, April 21, 2010

Ketika Saya Rindu....

Saya rindu... rindu ingin baking!!!  Gossshhh, perasaan itu begitu kuat memenuhi hati saya beberapa hari ini.

Minggu ini adalah minggu yang cukup berat buat saya.  Sesudah berita baik yang saya terima minggu lalu -yang sukses bikin neng kathy dan suaminya pingsan

massal berjamaah,  'cobaan' datang menimpa saya minggu ini.  Yah namanya hidup, gak seru kalau datar-datar saja.  Sampai ada lagunya: life is a roller coaster just gotta ride it. 

Jadi saya nikmati saja... It might not be an easy life but i will make sure it's interesting.  So at the end, when i look back, i would be able to say: whohoooo, what a ride! Ultimately, i hope my Creator will let me enter the Djannah when my time comes, and say: Ya Allah, thanks for giving me those opportunities...

Buat saya, baking adalah obat untuk jiwa saya yang sedang naik atau turun.  Itu sudah terbukti dan manjur   Pelampiasan yang positif dan jadi penyeimbang jiwa.  Tetap, yang pertama sih ngadu dan curhat sama Gusti Allah ya, pastinya... 

Beberapa hari ini, saya sukses melo berat.  Karena rindu baking tapi tidak bisa memenuhinya.  Perabot dan bahan2 baking saya sudah dikirim ke rumah sementara.  Rumah yang akan saya tempati selama rumah ibu direnovasi.  Masih dalam kardus dan belum tertata.

Huhuhuhu ada yang mau menyediakan tempat dan peralatan baking buat saya?  Kita bisa bikin ayam kodok dan kentang panggang... atau mungkin pandan almond cake... bisa juga bikin red velvet cake.  Hmmm, kabari saya secepatnya ya?

Sunday, April 18, 2010

Broke..

I got broke, setelah bayar utang kartu kredit yang tumben-tumbenan over limit (kalap belanja emas di saudi kemarin)  

*yang tersisa sekarang adalah receh2an di dompet dan laci mobil... hehehe sampai tadi bongkar-bongkar tas bagian dalam sewaktu akan bayar maksi, berharap ada selembar dua ribuan*

Someone broke my heart, ciaaaah... setelah menerima telpon that ruined my entire morning 

*untung pemilik nomer itu yang sesungguhnya bisa dilacak.  Thanks to seorang teman baik yang kerja di salah satu perusahan telkom terkemuka*   

*postingan gak penting, tapi lega aja...udah nulis di sini*

Friday, April 9, 2010

Seputar Hutang Piutang...

Ahhh, sebenarnya saya segan menuliskannya di sini.  Kuatir akan ada pihak-pihak yang tidak berkenan.  Tapi akhirnya saya memutuskan untuk menuliskannya, sekaligus untuk mengingatkan pihak terkait kalau kebetulan baca tulisan ini.  Terus terang saya capek, mengingatkan lewat sms, YM, email, atau telpon.  Masih bagus saya tidak kirim debt collector.. wakkakaka peaceee...

Berawal di tahun 2008.  Bertujuan ingin membantu seorang teman yang kesulitan mendapatkan KPR karena alasan ini itu dari pihak bank, saya mulai mengucurkan KTA *KTA = kredit tanpa agunan, sebutan KTA ini untuk memudahkan saja* Bagi teman yang satu ini, KTAnya dipakai buat tambahan DP rumah.  OK, case ini saya pakai buat percobaan. Apabila lancar, saya anggap saya lulus ujian untuk memberikan bantuan kepada orang lain di kemudian hari.  Alhamdulillah, saya anggap lulus ujian, lewat teman ini.  Pembayarannya berupa sejumlah cicilan yang disepakati dari awal, terbayar lancar tiap bulan.  Sampai tiba waktunya cicilan ke...katakanlah ke sekian.. Mulai tersendat, dibayar separuh tiap bulannya.  Saya mengerti, teman satu ini sedang berjuang dengan bisnisnya.

Beda lagi dengan teman lain.  KTA buat liburan.  Hehehe hayuk aja, asal jelas mekanisme pembayarannya.  Teman yang satu ini, unik.  Kalau bayar tidak pakai cara cicilan.  Tapi jebret, langsung dibayar tuntas, lunas! Makasih ya, darling... Besok-besok, ajak gue nape klo pengen pelesir...

Terus, ada lagi teman yang KTA buat tambahan beli mixer KA.  Ah, ini mah cincai lah.. kalao bayaran gak lancar, diganti pisang sepohon tiap bulan, saya tidak keberatan.. Alhamdulillah, cepet beres, sesuai komitmen... dilanjut dengan KTA berikutnya, buat tambahan beli piano.. Permintaan KTA dibaca ketika saya sedang berada di tengah kemacetan.  Belajar dari pengalaman KTAnya yang pertama, saya tentu saja berani mengucurkan dana segar untuknya.  Alhamdulillah, sebulan kemudian, jebret, ditransfer lunas...

Ada juga yang ambil KTA, karena kesulitan keuangan dalam keluarga.  Suami tiba-tiba jobless, pemasukan berkurang secara signifikan. Saya lupa persisnya, bagaimana komitmen di awal dan mekanisme pembayarannya.  Pada akhirnya, hal ini menyulitkan saya, dalam arti pembukuan dan arus keuangan yang tidak pasti setiap bulannya.  Sebenarnya, ini kesalahan saya, tidak minta komitmen secara jelas di awal.  Saat itu saya sedang sibuk dengan pekerjaan saya.

Terakhir sebelum berangkat umrah, ada teman yang mau KTA karena orang tuanya sakit.  Huhuhu tentu saya tidak akan membiarkan teman saya kesusahan mengingat biaya berobat sekarang yang mahal... Lagi-lagi, saya lupa untuk meminta komitmen di awal.  Sampai kemudian teman saya mengabarkan dia akan melakukan perjalanan panjang sehubungan dengan pekerjaannya.  Untuk itu, saya mengingatkan dia akan salah satu kewajibannya sebelum dia pergi.  Dia minta keringanan untuk membayar setengah dari hutangnya bulan Mei nanti, setelah dia menerima pembayaran atas pekerjaannya.  Hmmm, setengah dari hutangnya itu jumlahnya cukup besar.  Menurut saya, lebih baik dicicil dengan jumlah pasti tiap bulan, daripada memaksa menunggu cukup lama untuk memenuhi setengah hutangnya.  Alhamdulillah, soal ini sudah terpecahkan.

Adalah menyenangkan buat saya, bisa membantu sodara-sodara saya, teman-teman saya yang sedang kesulitan keuangan.  Alhamdulillah, gusti Allah berkenan kasih kelapangan rezeki sehingga saya bisa kasih bantuan buat yang membutuhkan.  Tidak ada unsur riba atau bunga dalam bantuan yang saya berikan, karena itu haram dan saya takut dosa. 

Pernah ada seorang teman yang mengingatkan.  Ketika saya memberikan bantuan, saya harus ikhlas apabila suatu saat terjadi 'kemacetan' pembayaran, atau bahkan 'lupa' bayar.

Saya masih terus belajar untuk ikhlas.  Tapi sekiranya bisa, tetaplah berpegang pada komitmen yang telah kita buat bersama.  Yuukk, mareee... Sedikit tapi pasti tiap bulan, tidak masalah buat saya.  Jangan lupa juga lapor tiap kali habis transfer ya? Please, supaya arus keluar masuk saya jadi lebih jelas.  Sekiranya ada kesulitan, bicarakan sama saya... yaa? Saya akan berusaha mengerti.

Saya tidak akan lagi mengingatkan setiap bulan untuk kewajiban ini.  Intinya sih, ketika saya memberikan bantuan, saya ingin memberikan kemudahan.  Tapi jangan terus kemudahan ini disalahgunakan... peaceeee

Have a good week end, all...

Monday, April 5, 2010

Catatan Umrah #2b - Seputar Masjid Al-Harom

Setelah beristirahat selama 2 jam pasca umrah pertama, saya dan ibu kembali ke masjid untuk menunaikan ibadah shalat Subuh.  Lagi-lagi janji Allah yang akan membalas semua ibadah di Mekkah sebesar 100 ribu kali lipat, menjadi pamrih saya.  Bayangkan, siapa yang tidak tergiur....

Seperti di Masjid Nabawi - Madinah, di Masjid Al-Harom Mekah pun adzan subuh dikumandangkan dua kali.  Yang pertama, jam 4 pagi sedangkan yang kedua jam 5, dilanjut dengan qamat 30 menit kemudian.

Masjid Al-Harom setelah subuh:

Foto berdua emak setelah subuh:

Masjid Al-Harom adalah satu-satunya masjid di dunia yang mempunyai keistimewaan, tidak ada shalat tahiyatul masjid di sana.  Karena, shalat sunah tahiyatul masjid itu diganti dengan tawaf sunah keliling Ka'bah. 

Orang sedang tawaf, foto diambil dari lantai dua masjid:

Di tanah suci Mekah dan Madinah, banyak tempat mustajab untuk berdoa.  Tempat itu adalah: Hajar Aswad, Multazam, Maqam Ibrahim, Hijir Ismail, sumur zamzam, Bukit Safa dan Marwah dan Raudhah di Madinah.

Mempunyai kesempatan berada di tempat-tempat tersebut dalam keadaan tidak seramai musim Haji 2008, tentu tidak saya sia-siakan.  Perkiraan saya, waktu 'longgar' adalah sebelum dzuhur, karena panas sudah mulai menyengat dan orang agak segan bertawaf.  Perkiraan saya tepat, Alhamdulillah...

Sambil bertawaf, saya tidak henti-hentinya berdoa.  Selesai tawaf dan shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim, iseng-iseng saya menuju Hijir Ismail.  Dan, saya melihat beberapa askar (penjaga) tampak berdiri di dalam Hijir Ismail.  Iseng saya masuk ke dalam, dan ternyata mereka tidak menghalangi saya.  Tumben, ada karpet merah, harum.... dan laki-laki bergamis putih dengan tutup kepala hitam dan benang emas.  Dugaan saya, mereka pejabat kerajaan.  Tanpa kesulitan, saya bisa shalat di dalam Hijir Ismail, dan bersujud di atas karpet merahnya.  Kalau saja saya egois, ingin rasanya saya berlama-lama, shalat, meratap dan berdoa di sana.  Doa-doa titipan teman, saudara, saya bacakan lagi di sini..setelah sebelumnya saya baca pula di Madinah.  Semoga Allah mengijabah doa-doa tersebut. Amin...

Dari sana, saya kembali mengikuti arus orang yang sedang tawaf dan tiba di Rukun Yamani.  Dari Rukun Yamani, saya melihat antrian orang yang akan menyentuh Hajar Aswad sudah panjang dan padat.  Tapi... kenapa sebagian besar laki-laki? hmmm.... menarik sekali! Kemana perempuannya?

Saya sedang berpikir untuk mencari cara menyentuh Hajar Aswad ketika adzan dzuhur berkumandang. Jadi saya harus segera mencari tempat untuk shalat...

Ini foto selesai shalat, di dalam masjid:

Catatan Umrah #2a - Mekkah untuk Umrah pertama

Setelah berziarah dan melakukan ibadah di Madinah, perjalanan di lanjutkan ke Mekkah Al Mukaromah.  Kota suci pertama bagi umat Islam.

Sebelum meninggalkan Madinah, saya sudah melakukan mandi sunnah sebelum ihram.  Sedangkan miqat akan dilakukan di Bier Ali, yang berjarak 30 menit perjalanan darat dengan bis.  Dari Bier Ali inilah rangkaian ibadah umrah dimulai, yaitu shalat sunnah ihram 2 rakaat dilanjutkan dengan niat umrah (Nawaitu umrota wa ahromtu biha lillahi ta'ala ~ dengan ini saya berniat umrah dengan berihram, karena Allah)

Setelah berihram dan niat umrah dibacakan, haram lah apa yang sebelumnya halal.  Jadi sebaik-baiknya yang dilakukan sepanjang perjalanan dari Bier Ali ke Mekkah adalah melafalkan kalimat talbiyah.

Kami tiba di Mekah jam 11 malam.  Diberikan pilihan untuk istirahat dulu di hotel baru ke Masjid Al-Haram untuk shalat subuh, baru tawaf-sai-tahalul, atau langsung ke masjid.  Tentu saja saya dan ibunda pilih langsung pergi ke masjid. Hehehe menurut saya ini tidak masalah, ibu saya sudah lebih sering ke sini dari pada saya... dan beliau kuat lahir bathin.  Ooo, ibuku sungguh luar biasa

Beruntunglah kami, hotel hanya berjarak 15 menit jalan kaki dari Masjid al-Harom.  Masuk dari Babul Malik Abdul Azis, kami melihat Ka'bah.  Langsung kami berdoa dan minta Allah untuk menambah kemuliaan Baitullah dan orang-orang yang memuliakannya.  Ka'bah dan Masjid terlihat lengang malam itu.  Kami langsung menuju area berkarpet merah untuk menunaikan shalat Maghrib + Isya dijamak takhir.

Selanjutnya, kami menuju area tawaf untuk mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali.  Hajar Aswad, Rukun Yamani, Hijir Ismail, dan Maqom Ibrahim betul-betul terlihat lengang tidak seperti waktu saya berhaji tahun 2008, membuat saya tergoda untuk menghentikan tawaf saya dan berdoa di tempat-tempat mustajab tersebut.  Akan tetapi, saya harus menyelesaikan tawaf saya dahulu sebelum melakukannya.  Tujuh putaran bisa kami selesaikan dalam waktu 15 menit dilanjutkan dengan shalat sunnah setelah tawaf di belakang Maqam Ibrahim dan minum air zamzam.

Dari hadapan Ka'bah, kami menuju area Sa'i, yaitu tempat antara bukit Safa dan Marwah.  Lagi-lagi tempat ini terasa lengang dan santai, orang bersa'i dengan tenang dan tidak terburu-buru.  Alhamdulillah, kaki saya pun terasa ringan melangkah walaupun belum tidur sejak jam tiga pagi.

Bukit Marwah sudah terlihat lebih rapi dibanding tahun 2008.  Begitu juga area istirahat dan tempat mengambil air zam-zam di jalur Safa & Marwa, sudah rapi.

Selesai Sa'i, saya dan ibu melakukan tahalul (mencukur rambut).  Dengan demikian berakhir sudah rangkaian ibadah umrah saya yang pertama.  Alhamdulillah... semoga menjadi umrah yang mabrur dan diterima. Amin

Sunday, April 4, 2010

Catatan Umrah #1 - Madinah

Wisata-ibadah-ziarah kali ini, dimulai di Madinah Al Munawaroh, kota yang bercahaya, tempat dimakamkannya Nabi Besar Muhammad SAW.

Masjid Nabawi yang terang benderang... kabarnya cahaya lampunya bisa terlihat dari angkasa.  Mungkin dari sanalah sebutan Al Munawaroh berasal...

Masjid Nabawi setelah subuh:

Masjid Nabawi di malam hari:

Ibadah di Madinah bukan hanya sekedar shalat di Masjid Nabawi yang nilainya 1000 kali lebih baik dibandingkan sholat di masjid biasa, tetapi juga berziarah ke makam Rasulullah SAW.  Dari luar Masjid Nabawi, terlihat Green Dome, kubah hijau yang dari kejauhan tampak sangat memukau.  Di bawah kubah itulah, manusia terbaik sepanjang zaman dimakamkan bersama dua sahabatnya, Abu Bakar Shiddiq dan Umar bin Khattab.

Di depan Raudhah:

Dari dalam masjid terlihat, makam Rasulullah SAW berwarna hijau keemasan. Melihat dari kejauhan saja, air mata saya sudah bercucuran. Yang sering dilupakan adalah membaca doa dan salam saat ziarah ke makam Rasulullah, karena jamaah terlalu berkonsentrasi mencari tempat untuk sholat sunat. 

Di dekat makam Rasul ada sebuah tempat yang paling cantik dibanding seluruh bagian masjid di dalam masjid.  Tempat tersebut berwarna putih keemasan dan tak pernah kosong dari jamaah. Itulah Taman Surga, Raudhah.

Raudhah itu tidak seberapa luas, tak lebih 144 m2.  Lokasinya ditandai dengan lima pilar besar berwarna putih dengan kaligrafi yang sangat indah.  Lantainya diberi permadani berwarna hijau putih, berbeda dengan permadani di areal Masjid Nabawi lainnya yang berwarna merah.

Rasulullah SAW bersabda:

"Tempat yang terletak di antara rumahku dan mimbarku, merupakan suatu taman di antara taman-taman surga" (HR Bukhari, dari Abu Hurairah)

Hadist tersebut ditafsirkan oleh para ahli.  Antara lain di tempat itulah Allah SWT menurunkan rahmat dan kebahagiaanNya karena dilakukan zikir yang tentu saja surga balasannya.  Tempat itu pula akan dipindahkan oleh Allah SWT ke surga setelah kiamat kelak, sehingga menjadi bagian taman surga yang hakiki.

Subhanallah, penuh haru dada ini ketika saya berkesempatan menginjakkan kaki saya lagi di Raudhah dan sholat dua rakaat di sana.  Karpet yang hijau berbunga putih dan harum yang membentang di dalamnya, pilar-pilar cantik berhiaskan ukiran emas...

Assalamu'alaika ya Rasullulah.. Assalamu'alaika ya Habiballah... Assalamu'alaika ya Nabiyullah... Tak putus salam untuk Rasullulah saya panjatkan...

Selain Masjid Nabawi, di Madinah juga terdapat Masjid Quba - masjid yang dibangun pertama kali oleh Rasulluah dan masjid Qiblatain - masjid yang pernah berkiblat ke Masjid Al-Aqsa sebelum berkiblat ke Ka'bah.

Masjid Quba:

Di Madinah kali ini, saya berkesempatan tinggal di hotel yang letaknya hanya 5 menit berjalan kaki dari masjid.  Hal ini pastinya menambah niat saya untuk bisa sesering dan secepat mungkin berada di mesjid, melakukan ibadah-ibadah sunnah dan wajib.  Alangkah ruginya saya, apabila saya hanya bermalas-malasan di hotel sedangkan Allah menjanjikan 1000 kali lipat pahala bagi siapapun yang melakukan ibadah dan amal sholeh di kota suci Madinah.

Yang terlihat berbeda dari kunjungan saya sebelumnya tahun 2008 adalah penambahan payung-payung di luar masjid.  Payung tersebut akan terbuka ketika matahari panas terik dan menyengat, dan akan tertutup menjelang senja ketika matahari terbenam.

Bertemu saudara dari berbagai tempat di dunia:

Banyak kota besar di dunia yang telah saya kunjungi, tapi tak pernah menimbulkan rasa seperti ketika saya berada di Madinah.  Masjid dan kubah hijau serasa memanggil saya.. salawat memenuhi hati saya... bahkan saya bisa menikmati shalat di luar mesjid sedangkan matahari bersinar terik.

Tak terasa, tiga hari sudah saya berada di sana.  Saya akan selalu rindu.. rindu untuk berkunjung ke sana lagi...

Wednesday, March 24, 2010

SPT 2009

Selesai deh salah satu kewajiban saya  sebagai warga negara tahun ini.  Untung ada dropbox di mall sebelah.  Alhamdulillah, jalan kaki gak sampai 10 menit sampai deh.  Udah gitu, karena masih tujuh hari dari tanggal penutupan, gak pakai antrian.

Jadi, buruan deh buat dan serahkan SPTnya ke dropbox terdekat...  btw, ini tanda terima SPT saya... Bagus ya? lebih serius dari tahun lalu yang cuma selembar kertas tipis warna biru :-)

Tuesday, March 23, 2010

Email yang bikin saya 'meleleh'

This summary is not available. Please click here to view the post.

Pamit Dulu Yes, Offline 10 Hari

Alhamdulillah,  puji syukur kepadaMu ya Allah.. undangan itu datang lagi.  Kerinduan saya untuk segera menapakan kaki lagi di sana, akan segera terpenuhi. 

Masih teringat doa yang saya ucapkan sewaktu tawaf wada di tahun 2008.  Sambil memandang Ka'bah, saya meminta kepadaNya, jangan jadikan itu kunjungan terakhir saya ke Baitullah, berikan saya kesempatan lagi.. Berikan kesempatan buat keluarga saya, anak cucu saya, sodara-sodara saya, sahabat-sahabat saya untuk bisa ke sana, supaya mereka bisa ikut merasakan kebahagiaan tiada tara seperti saya  Betapa saya akan selalu merindunya..rindu untuk selalu berkunjung ke sana...

Teman-teman semua, saya pamit dulu buat sementara. Tanggal 25 Maret - 5 April, saya cuti kerja dan jualan kue. Tanggal 26 Maret - 3 April, saya offline dari Multiply, Facebook dan YM.  HP saya online hanya untuk hal-hal darurat.

Saya mohon doanya ya supaya sana dan Ibunda bisa melaksanan ibadah umroh dengan lancar dan khusyuk.  Dan saya juga akan berdoa buat teman-teman semua.. supaya bisa secepatnya dapat kesempatan beribadah ke Baitullah, baik haji atau umroh.  Amin...

Thursday, February 18, 2010

Pengalaman Buat Kartu NPWP Pengganti

Saya kehilangan kartu NPWP sewaktu pindahan dari Duri ke Jakarta.  Entah terselip di mana...  Dan saya juga tidak melapor ke Kantor Pajak sehubungan dengan kepindahan domisili.. Ah, nakalnya saya...

Tanpa kartu NPWP tapi ingin ke luar negeri gak bayar fiskal? Hehehe saya tidak kehilangan akal.. Saya bawa kopi SPT terakhir saya, dan petugas di airport akan memvalidasi tanpa banyak pertanyaan.. ya ealah.. saya bayar pajak ratusan juta tiap tahun *lebay* wakakakaka

OK, balik lagi ke kartu NPWP.  Adalah ibu saya yang tidak bosan mengingatkan saya untuk mengurus kartu NPWP baru.  Jadi lah minggu ini saya menyempatkan diri membuat kartu NPWP pengganti.

Saya cari referensi di internet untuk pengurusan kartu NPWP Pengganti.  Karena kartu lama hilang, saya harus bikin surat keterangan dari polsek setempat.  Setelah itu, datang ke kantor pajak terdekat dengan membawa fotokopi ktp, nomor NPWP (kalau ingat), dan surat keterangan dari polisi.

Kantor polisi, buka 24 jam.  Hari Rabu malam pulang kantor, saya mampir ke polsek Ciledug.  Gak sampai 15 menit, surat keterangan kehilangan saya dapatkan.

Hari ini saya pergi ke kantor Pajak Kebayoran Lama di Cipulir.  Prosesnya ternyata cukup cepat dan ini mengejutkan saya. 

Masuk kantor, ambil nomer antrian dulu.  Saya pilij tombol warna merah, bertuliskan NPWP, antrian no. 78 (jam 12:05).  Di loket NPWP, sedang diproses nomer urut 66.  Saya tidak perlu lama menunggu karena ada dua petugas di loket NPWP. 

Sewaktu giliran saya dipanggil, saya ditanya kebutuhannya.  Begitu saya bilang, kartu NPWP saya hilang, petugas cuma bertanya apa ada catatan nomer lamanya?  Kebetulan, NPWP saya tercatat di Personal Info C*****n tempat saya nguli.  Saya serahkan satu berkas berisi: fotokopi KTP, catatan perusahaan tentang NPWP saya, SPT terakhir, dan surat keterangan dari polsek.  Eng ing eng... gak sampai 10 menit, jadi deh kartu NPWP saya yang baru (pengganti kartu yang hilang).  Sedangkan berkasnya, dikembalikan semua oleh petugas.

Jam 12:30, saya sudah balik lagi ke kantor...  Enak deh, kalau semua urusan prosesnya cepat seperti ini.

Wednesday, February 17, 2010

From Paris to Eternity (lanjutan Eiffel, Tolong!)

Yaaayy... setelah mengalami proses editing dll yang cukup lama, akhirnya buku ke-2 karangan teman baik saya, Clio, terbit juga *maaf, dia minta nama aslinya untuk dirahasiakan* Kenapa saya bilang cukup lama? Karena saya baca draft buku ini bulan Mei 2009.

Buku ini lanjutan dari Eiffel, Tolong! yang berkisah tentang petualangan anak SMA bernama Fay Regina Wiranata di Prancis.  Nah buku kedua ini, gak kalah seru dari buku pertamanya.  Coba aja deh baca ringkasannya di bawah ini:

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ringkasan Buku From Paris to Eternity

Lanjutan EIFFEL, TOLONG!

Setelah menyelesaikan "tugas" dari Andrew McGallaghan, Fay Regina Wiranata kembali ke Indonesia, kembali menjadi siswa SMA biasa. Tak secuil pun kisah serunya di Paris ia bocorkan kepada sahabat-sahabat dan orangtuanya.

Fay hampir yakin kehidupannya akan berjalan normal seperti biasa. Namun, ia mendapat kejutan lain yang mau tak mau menyeretnya kembali ke peristiwa di Paris: ia menjadi juara lomba mengarang berbahasa Prancis dengan hadiah kursus singkat selama satu minggu di Paris!

Yakin dirinya tidak pernah mengikuti lomba yang dimaksud, tambahan lagi berita itu disampaikan oleh Institute de Paris yang merupakan kedok penculiknya tahun lalu, Fay tahu ia tidak punya pilihan lain kecuali berangkat ke Paris memenuhi panggilan Andrew.
Hari-harinya ternyata berjalan lebih berat daripada yang ia sangka. Selain mendapatkan pengawasan dari rekan Andrew bernama Philippe Klaan yang sikapnya sangat tidak bersahabat, Fay juga harus menata kembali perasaannya kepada Kent, juga Reno.
Selesai melaksanakan tugas, hidup memberikan kejutan lain yang amat mengguncang Fay: pesawat yang ditumpangi kedua orangtuanya mengalami kecelakaan dan orangtuanya dikabarkan meninggal dunia. Fay harus membuat keputusan terberat dalam hidupnya: tetap di Jakarta dengan ketidakpastian akan masa depan, atau pergi ke Paris demi sebuah kepastian masa depan namun sekaligus membuatnya terpuruk sepanjang masa.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Penasaran gimana cerita lengkapnya? Ayo buruan beli bukunya!  ya ya ya