Pages

Monday, April 30, 2012

Catatan Umrah 2012 (bag. 1)

Alhamdulillah, awal April yang lalu saya dan ibu kembali melakukan perjalanan rohani ke Tanah Suci untuk umrah.

Kalau tahun-tahun sebelumnya selalu ke Madinah lebih dulu, maka kemarin kami langsung ke Mekah.  Check in hotel pagi-pagi sekali sebelum adzan subuh berkumandang dari Masjidil Harom. Nginep di hotel Le Meridien, janjian untuk ketemu mbak Esther -yang menginap di hotel yang sama.  Tapi apa mau dikata, mbak Esther dan pak Bambang pulang ke Abu Dhabi dengan pesawat pagi.  Jadi kami sisipan jalan.. huhuhu

Alhamdulillah, ibadah umrah pertama berjalan lancar.  Masjidil Haram dan Ka'bah yang megah selalu berhasil membuat saya terharu.  Rasanya dada saya penuuuh sama rasa haru, bahagia, dan berbagai perasaan yang campur aduk jadi satu.  Doa saya di sana selalu," Ya Allah, jangan jadikan ini kunjungan terakhir saya"

Babul Malik abdul Azis

Yang terasa berbeda dari ibadah umrah tahun-tahun sebelumnya, saya tambah sayaaaang sama Ibu.  I will do anything for her, apapun yang dia minta, yang dia omongin, akan saya lakukan selama saya sanggup.  Perjalanan itu mendekatkan kami berdua. Semoga bisa terus seperti ini, Aamiiin...

Berdua

Di Mekah, seperti biasa Ibu cuma beli: sendal di toko langganannya (depan Elaf Almashaer Hotel).  Hihihi jauh-jauh ke Mekah kok belinya sendal?  Ibuku itu punya ukuran kaki yang besar, panjang dan melebar di bagian depan.  Kalao di Indonesia, yang cocok cuma Scholl dan Hush Puppies.  Tapi waktu ibu pergi haji sama alm. Bapak tahun 2003, Ibu perhatiin orang-orang Turki yang badannya guede-guede, kok enak aja jalannya pake sendal gede, yang awalnya disangka berat.  Ternyata, sendal itu ringan dan yang paling penting, murah!  Walhasil, ibu beli dua pasang.

Nginep di hotel Le Meridien, saya kalap! Makanannya endeeeuuusss, terutama dessertnya.  Lihat deh tu, ada strawberry cream cake, tiramisu, baklava, orange cheese cake... Gawat!!

Mekah Dessert Table

Dari Mekah, lanjut ke Madinah.  Payung-payung di pelataran masjid, sejauh mata saya sanggup melihat, sudah jadi.  Subhanallah, baguuus sekali.  Gak kuatir kepanasan kalau shalat dzuhur dan asar di luar.

Kegiatan di Madinah adalah shalat wajib dan memperbanyak shalat sunnah di Masjid Nabawi. Selain itu, ziarah ke Raudhah, alias taman surga, di mana ada makam manusia paling mulia sepanjang zaman, Muhammad SAW dan dua sahabatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq R.A dan Umar bin Khattab R.A.

Seperti biasa, dalam perjalanan menuju Raudhah, mulut ini tidak bisa berhenti membaca salawat serta salam untuk beliau.  Alhamdulillah, bisa shalat dengan tenang di Raudah, di samping sebuah tiang, yang menghadap lurus ke mihrab.  Boleh dong kalau saya happy...

Dalam perjalanan pulang ke Indonesia, saya membaca sebuah leaflet yang saya terima waktu ziarah ke Jabal Uhud.  Intinya mengenai kunci-kunci rezeki.  Salah satunya caranya adalah dengan melanjutkan haji dengan umrah atau sebaliknya. 

Bahwa Rasulullah pernah berkata: "Lanjutkan haji dengan umrah, karena sesungguhnya keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa, sebagaimana api dapat menghilangkan kotoran besi, emas dan perak. Dan tidak ada pahala haji yang mabrur itu melainkan surga” (HR Tirmidzi)

Subhanallah wal hamdulillah...