Resolusi 2010, sudah dibuat. Tapiiiii seminggu setelahnya, saya harus melakukan perubahan yang signifikan. Resolusi 2010 yang saya post kemarin terasa datar. Kecuali untuk poin terakhir, saya tidak merasa perlu adanya usaha yang besar dalam mencapai targetnya. Semua terasa sangat realistis, mengalir dan apa adanya buat saya…
Di tulisan itu, saya tidak mencantumkan target untuk beli tanah, rumah, atau bahkan renovasi rumah yang saya tempati sekarang. Ingin beli tanah yang luas-bisa tanam kecapi mangga rambutan jambu, tapi belum dapat lokasi yang cocok. Jadi saya cari sambil ‘jalan’ saja. Rumah, hmm...sudah lebih dari tiga kali usaha saya beli rumah. Ada saja halangannya sehingga saya berpikir mungkin Allah belum menghendaki saya memilikinya.
Sampai dua hari yang lalu…
Setiap pulang kantor, saya dan Ibu ada kebiasaan duduk bersama depan tivi. Macam-macam yang dibahas. Masak apa hari ini, makan siang di mana, apa headline news dan berapa harga emas hari ini, siang tadi ngaji di mana ketemu siapa. Sampai akhirnya ibu cerita beliau habis bebenah rumah, antisipasi banjir. Yak, banjir memang masih jadi momok buat kami setelah banjir besar tahun 2007.
Saya kasihan membayangkan ibu turun naik tangga ke gudang di lantai atas. Saya juga terpikir untuk menyelamatkan ‘harta’ saya yang lain, buku-buku saya. Buku-buku tersebut sekarang tersimpan di lemari gantung di dinding dan dalam beberapa buah container plastic besar. Banjir tahun 2007 membuat 5 lemari buku dari serbuk kayu yang dipadatkan hancur lebur. Untungnya buku-buku berhasil di selamatkan.
Rumah ini, telah 20 tahun kami tempati dengan perbaikan kecil di sana-sini. Kami betah sehingga beraaat rasanya untuk pindah ke tempat lain. Jarak rumah-kantor hanya 13 km, dekat mesjid (ibu aktivis di sana), dan yang paling penting dekat pasar + C4 + XXI
Saya rasa, sudah waktunya saya melakukan perubahan besar. Lagipula, ini rumah milik saya mengingat saya adalah pewaris tunggal J Jadi kalaupun nanti saya beli rumah berarti saya melakukan diversifikasi investasi ke property.
Akhirnya saya memutuskan untuk merenovasi besar-besaran, menjadi 2 atau 2-1/2 lantai, tergantung saran arsiteknya nanti. Kondisi sekarang adalah 1-1/2 lantai, yang mana lantai atas dipakai untuk kamar pembantu, gudang, dan jemuran.
Alhamdulillah, rencana ini bikin hidup saya lebih hidup, dan saya bersemangat sekali dalam perencanaannya. Coba bayangkan, dua hari yang lalu niat ini tercetus, dan dalam dua hari ke depan saya akan bertemu dengan calon arsitek dan kontraktornya. Kalau semua lancar, akhir Maret saya dan ibu akan pindah sementara. Alhamdulillah lagi, kemarin dapat rumah penampungan sementara. Rumah tersebut milik teman ibu, dan penghuni sekarang akan habis kontraknya akhir Maret.
Doain ya teman.. semoga prosesnya lancar dan tidak ada halangan dalam pelaksanaannya. Amin
gambar dari sini